KONI Jatim: Indonesia Mampu Menjadi Macan Asia
Indonesia sebagai negara yang besar memiliki peluang menjadi Macan Asia bahkan Macan Dunia.

Mondayreview.com – Indonesia sebagai negara yang besar memiliki peluang menjadi Macan Asia bahkan Macan Dunia dalam bidang olahraga, khususnya sepak bola. Mimpi ini dapat terwujud jika ada kerjasama antara pemeritah dan semua pihak untuk mewujudkannya.
Hal ini disampaikan oleh Wakil Ketua 4 Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Timur, Irmantara Subagio saat ditemui Tim Media Center di sela-sela Rapat Koordinasi, Lomba, Festival, Olimpiade dan Gala Siswa Indonesia yang diselenggarakan oleh Direktorat Pembinaan SMP Kemendikbud di Hotel Anggrek Jakarta, Selasa (28/11).
Menurutnya apa yang dilakukan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) dengan meggandeng KONI dan PSSI dalam pelaksanaan Gala Siswa Indonesia merupakan upaya yang sangat bagus. Pasalnya untuk membangun kejayaan olahraga nasional, khususnya sepakbola harus melibatkan banyak pihak.
“Gala Siswa Indonesia sangat bagus. Ini merupakan mimpi bersama yang harus diwujudkan,” tegasnya.
Menurutnya mimpi Indonesia menjadi Macan Asia atau Macan Dunia dalam bidang olahraga, khususnya sepak bola dapat terwujud. Asalkan pemerintah dan semua pihak mampu menjalin kerjasama yang sinergis.
“Mimpi itu dapat diwujudkan asalkan kita mau mewujudkannya. Sebenarnya jika secara teknis kita kelola dengan baik tidak menuntut kemungkinan mimpi kita menjadi Macan Asia atau Macan Dunia akan terwujud,” katanya.
Lebih lanjut dosen di Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Surabaya (Unesa) ini mengungkapkan bahwa kompetisi Gala Siswa Indonesia merupakan sarana yang tepat untuk pembinaan atlet-atlet sepak bola. Menurutnya dengan adanya kompetisi tersebut seluruh potensi anak bangsa akan tergali.
“Menuurtnya saya pembinaan atlet di Indonesia tidak cocok melalui club. Tapi pembinaan harus melalui sekolah. Karena basis kegitan akademis yang ada di sekolah ini sangat terlepas dengan basis kegiatan olahraga. padahal itu seharusnya menjadi satu kesatuan. Sehingga banyak siswa yang mengalami kesulitan dispensasi saat akan melakukan olahraga. Gala Siswa ini sangat sinergis bisa menjadi contoh cabor yang lain,” jelasnya.