KKP Tebar 14 Juta Benur di Tujuh Lokasi

KKP Tebar 14 Juta Benur di Tujuh Lokasi
Dirjen Perikanan Budidaya KKP Slamet Soebjakto/net

MONITORDAY.COM - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) secara serentak menebar benur udang perdana di tujuh lokasi tambak udang berkelanjutan yang tersebar di berbagai daerah.

"Benur yang ditebar sebanyak 14,27 juta ekor dengan luas tambak sekitar 35 hektar dengan rata-rata kepadatan benur sekitar 100 ekor per meter persegi," kata Dirjen Perikanan Budidaya KKP Slamet Soebjakto dalam siaran persnya, Kamis (31/12).

Dia mengungkapkan bahwa Kegiatan tersebut merupakan upaya KKP untuk membuat model tambak udang berkelanjutan yang dapat direplikasi oleh masyarakat dan investor dalam rangka menggenjot nilai ekspor udang sebesar 250 persen pada tahun 2024.

"Model tambak berkelanjutan yang dibangun merupakan kawasan tambak ideal karena terdiri dari petak pengelolaan air bersih, petak produksi, petak pengelolaan air limbah dan kawasan hutan mangrove sebagai kawasan penyangga untuk mewujudkan budidaya perikanan berkelanjutan dan ramah lingkungan." jelas Slamet.

Slamet mengungkapkan, tujuh lokasi tambak berkelanjutan terdiri dari lima tambak udang model klaster yaitu di Kabupaten Aceh Timur, Lampung Selatan, Cianjur Jawa Barat, Sukamara Kalimantan Tengah dan Kabupaten Buol Sulawesi Selatan.

Selanjutnya, dua lokasi model tambak Milenial Shrimp Farming (MSF) di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, dan Kabupaten Situbondo, Jawa Timur.

Slamet menambahkan, program kawasan udang ini akan melibatkan secara langsung anggota kelompok pembudidaya penerima bantuan dan kaum milenial dalam proses pemeliharaan sebagai upaya transfer teknologi.

Dia menilai, konsep klaster itu memungkinkan pengelolaan yang lebih terkontrol yakni melalui perbaikan tata letak dan penerapan biosecurity secara ketat dengan manajemen pengelolaan yang lebih terintegrasi dalam seluruh tahapan proses produksi.

"Selain itu, mempermudah dalam manajemen, meningkatkan efisiensi serta dapat meminimalisasi dampak terhadap lingkungan dan serangan penyakit," ungkap dia.

KKP akan mengoptimalkan lahan tambak minimal 100.000 hektar dengan berfokus dalam perbaikan produktivitas yakni melalui intensifikasi. terget itu akan dilaksanakan sampai dengan tahun 2024. 

"KKP juga bakal memutakhirkan teknologi guna mengangkat produktivitas tambak tradisional," demikian kata Slamet Subjakto.