Soal Populisme Islam, Gus Wahid Dorong Dialog Sehat

MONITORDAY.COM - Pernyataan Menteri Agama, Yaqult Cholil Qoumas soal populisme islam yang ramai dibicarakan oleh berbagai pihak, sebaiknya tidak perlu ditafsirkan terlalu jauh.
Ujaran Menag justru merangsang pemikiran untuk membangun dialog bukan sebaliknya, menghakimi sebuah penafsiran.
Hal ini dikatakan oleh Anggota Dewan Syuro DPP PKB, K.H Abdul Wahid Maktub kepada Monitorday.com, Kamis (31/12/2020).
"Apapun definisi dan pengertian terminologinya, bisa positif dan negatif. Yang dibutuhkan saat ini adalah membangun dialog agar tercapai suasana saling memahami dan saling menghormati satu sama lain yang semakin baik dari waktu ke waktu," jelasnya.
Menafsirkan terminologi tertentu tidak boleh membawa pada perbedaan yang tak berarti, apalagi terjerumus dalam perpecahan.
Lebih lanjut, Gus Wahid yang juga Dosen President University ini menjelaskan bahwa perbedaan pemahaman, penafsiran dan penerapan konsep tersebut justru harus mendorong semua pemangku kepentingan agar bisa membangun dialog sehat.
Gus Wahid pun berbagi pengalamannya terkait fakta empiris di berbagai negara seperti di Timur Tengah.
Dia menunjukkan populisme Islam di banyak negara Arab justru tergelincir kepada radikalisme dan intoleransi, sehingga bisa dipahami kalau pernyataan Menteri Agama ini dalam rangka kehati-hatian atau lebih "waspada" terhadap kecenderungan tersebut.
Indonesia saat ini, kata Gus Wahid, memang diharapkan semua pihak menjadi model negara yang mampu mewujudkan visi dan misi besar Islam rahmatan lil alamin ( Islam sebagai rahmat bagi semesta alam ).
Salah satu ulama besar, Syaikh Yusuf Al-qaradawi yang dijumpainya pernah mengatakan, kebangkitan dunia Islam akan datang ( dipelopori ) dari Indonesia, bukan datang dari Arab.
"Ini suatu kepercayaan dan kehormatan luar biasa yang harus segera diambil Indonesia. Dalam konteks inilah barangkali Pak Menag berikhtiar mewujudkan harapan dunia Islam," katanya.
Gus Wahid juga menegaskan bahwa Islam di Indonesia bisa menjadi model dan contoh Agama yang memberikan inspirasi, energi, kontribusi dan solusi kepada negara bangsa dalam mencapai cita-cita dan tujuannya.
"Kita doakan Pak Menag mampu emban amanah mulia tersebut. Dengan semangat jiwa mudanya, semoga Pak Menag mampu menciptakan lembaran baru bagi terciptanya suasana keberagamaan yang kondusif penuh keakraban antar sesama anak bangsa di Indonesia," pungkas Gus Wahid.
"Perlu digarisbawahi bagi umat agar bagaimana Agama kita, khususnya Islam benar-benar menjadi inspirasi bagi terciptanya persatuan dan kemajuan bangsa bukan sebaliknya perpecahan, konflik dan kemunduran," sambung Gus Wahid kembali.