KKP Dorong Industri Transportasi Perkuat Logistik Perikanan Nasional

Saya mengajak para stakeholder terutama para pengusaha jasa logistik untuk sama-sama memperkuat sistem logistik perikanan nasional kita.

KKP Dorong Industri Transportasi Perkuat Logistik Perikanan Nasional
Ilustrasi/ Net

​​​​​​MONITORDAY.COM - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendorong perusahaan jasa transportasi dan distribusi ikut serta dalam memperkuat sistem logistik perikanan nasional.

"Saya mengajak para stakeholder terutama para pengusaha jasa logistik untuk sama-sama memperkuat sistem logistik perikanan nasional kita," kata Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP Artati Widiarti dalam siaran persnya, Sabtu (14/11).

Lebih lanjut, ia mengatakan pihaknya terus berupaya untuk memperkuat Sistem Logistik Ikan Nasional (SLIN) untuk memperlancar distribusi ikan dari sentra produksi ke sentra industri.

Menurut data KKP, produksi perikanan nasional mencapai 23,86 juta ton pada tahun 2019. Sedangkan jumlah tersebut terdiri dari perikanan tangkap sebesar 7,53 juta ton dan perikanan budidaya sebesar 16,33 juta ton, termasuk rumput laut.

Dia pun memastikan KKP mengembangkan implementasi SLIN dalam membangun sistem manajemen rantai pasokan ikan dan produk perikanan yang terintegrasi, efektif dan efisien.

Hal itu tekait untuk meningkatkan kapasitas dan stabilisasi sistem produksi perikanan hulu-hilir, pengendalian disparitas harga, hingga untuk memenuhi kebutuhan konsumsi dalam negeri.

Selain itu, Artati mengakui masih banyak persoalan yang dihadapi dalam implementasi SLIN, salah satunya dalam menyediakan ketersediaan bahan baku industri pengolahan dan kebutuhan pasar.

Adapun, sebanyak 81 persen produksi perikanan terutama produksi perikanan tangkap berada di luar wilayah Jawa dan 50 persen Unit Pengolahan Ikan (UPI) berpusat di Jawa.

"Diperlukan sinergitas antar pelaku usaha agar produk pengolahan ikan nasional bisa kompetitif dan berdaya saing dengan negara lain, baik secara harga maupun kualitas," sambugnya.

Artati menjelaskan, melalui program SLIN dari tahun 2016 hingga 2020, Ditjen PDSPKP sudah membangun dan melengkapi fasilitas sarana dan prasarana penunjang logistik hasil perikanan seperti cold storage, kendaraan berpendingin, serta pembangunan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) di Biak dan Mimika.

"Mulai tahun ini, KKP sudah mulai mengembangkan penggunaan portable cold storage yang sangat cocok digunakan di wilayah pesisir karena lebih praktis dan mudah dipindah," imbuhnya.

Kemudian, Artati berharap agar ke depan ada satu perusahaan penyedia jasa logistik yang memiliki layanan angkutan multimoda, sehingga pelaku usaha perikanan ketika akan mengirimkan hasil kelautan dan perikanan tidak harus melakukan kontrak dengan satu sampai lima perusahaan jasa logistik tetapi cukup dengan satu perusahaan jasa yang dapat menghubungkan darat, laut, dan udara dengan biaya logistik lebih efektif dan efisien.