Ketua DPR Minta Masyakrakat Tak Berspekulasi Soal Insiden Penusukan Wiranto

Insiden penusukan Wiranto ini menunjukan ancaman nyata terorisme masih mengintai masyarakat. hal ini menunjukan masih ada saat ini sebagian pihak yang mengedepankan kekerasan dalam membela kebenarannya sendiri.

Ketua DPR Minta Masyakrakat Tak Berspekulasi Soal Insiden Penusukan Wiranto
Ketua DPR RI Puan Maharani/net

MONITORDAY.COM - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Puan Maharani meminta masyarakat tak berspekulasi terkait penyerangan terhadap Menteri Koordinator Hukum dan HAM Wiranto yang terjadi di Pandeglang, Kamis (10/10) kemarin. Ia meminta masyarkat untuk mempercayakan kasus ini kepada aparat yang berwenang.

“Masyarakat tak usah berspekulasi dan mempercayakan penanganan kasus ini kepada aparat kepolisian. Periksa pelakunya, dalami apakah ia lone wolf, bergerak sendiri, atau terkait jaringan teroris,” tutur Puan dalam keterangan tertulis yang diterima Jumat, (11/10).

Puan mengatakan, insiden penusukan Wiranto ini menunjukan ancaman nyata terorisme masih mengintai masyarakat. Menurut dia, masih ada saat ini sebagian pihak yang mengedepankan kekerasan dalam membela kebenarannya sendiri.

“Demokrasi adalah cara menyelesaikan segala persoalan bangsa. Protes boleh, tidak suka boleh, tapi kalau sudah membahayakan nyawa seseorang, itu adalah kejahatan,” tegas mantan Menteri Koordinator Pemajuan Manusia dan Kebudayaan ini.

Karena itu, Politisi PDI Perjuangan ini pun mengecam adanya insiden tersebut. Ia menegaskan, bahwa insiden tersebut nyata merupakan sebuah teror dan tindak kejahatan yang harus ditindak tegas secara hukum.

Seperti diketahui, insiden penusukan Wiranto terjadi saat ia hendak menghadiri acara di Universitas Mathla'ul Anwar di Pandeglang, Banten. Berdasarkan infromasi yang diterima monitorday.com kejadian terjadi Pukul 11.55 WIB di pintu Gerbang Lapangan Alun - alun Menes, Pandeglang. Saat itu, Wiranto bersama rombongan hendak meninggalkan Helly Pad.

Tak hanya Wiranto, dikabarkan juga bahwa Kapolsek Menes, Komp Dariyanto dan H Fuad menjadi korban penusukan. Penusukan dilakukan tersangka dengan menggunakan Sajam berupa gunting.

"Adapun kejadian penusukan tersebut secara Tiba-tiba langsung Menyerang/Menusuk kebagian Perut pak Wiranto dengan Sajam Berupa Gunting Secara Membabi Buta sehingga mengakibatkan luka tusuk pada pak Daryanto (Kapolsek Menes) dibagian Punggung, kemudian Sdr. Fuad di dada Sebelah Kiri Atas," demikian bunyi keterangan tertulis dari Polres Pandeglang.

Menurut Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo, pelaku penusukan saat ini sudah ditangkap. Ia lebih lanjut mengatakan, pelaku sudah  diamankan di Mako Polsek Menes Polres Pandeglang. Meski demikian, hingga saat ini belum diketahui apa motif pelaku melakukan penusukan.