Ketua Al Maun : Kivlan Zen Hanya Memanfaatkan Isu Komunis untuk Jatuhkan Jokowi

M. Rafik Alamsyah, Ketum DPP Al Maun, sayap relawan Partai Golkar yang dibentuk untuk memenangkan Capres - Cawapres nomor urut 01 mengkritisi pernyataan Mayjen (Purn) Kivlan Zen yang menuduh partai pengusung petahana Joko Widodo menjalin kerja sama dengan China soal paham komunisme.

Ketua Al Maun : Kivlan Zen Hanya Memanfaatkan Isu Komunis untuk Jatuhkan Jokowi
Ketua DPP Al Maun Rafik Alamsyah

MONITORDAY.COM - M. Rafik Alamsyah, Ketum DPP Al Maun, sayap relawan Partai Golkar yang dibentuk untuk memenangkan Capres - Cawapres nomor urut 01 mengkritisi pernyataan Mayjen (Purn) Kivlan Zen yang menuduh partai pengusung petahana Joko Widodo menjalin kerja sama dengan China soal paham komunisme.

Rafik menegaskan agar Kivlan tidak selalu mengaitkan sejarah masa lalu untuk kepentingan memenangkan Capres.

“Saya sampaikan kepada Bapak Kivlan Zen, janganlah memanfaatkan isu komunis untuk kepentingan Capres tertentu, jangan sampai isu tersebut membuka luka lama untuk kepentingan politik, apalagi sampai Partai Golkar dikait-kaitkan, komunis sudah tidak ada !”, tegasnya.

“Saudara itu mengerti gak, kenapa partai Golkar dibentuk, partai ini dibentuk untuk kepentingan melawan politik komunis dengan politik Kekaryaan”, disampaikan melalui pesan singkat, Jakarta, Selasa (29/1/2019)

“Saya menemukan di lapangan terdapat skenario operasi konspirasi besar untuk menyudutkan pak Jokowi”, lanjutnya.

Rafik juga meminta kepada Kivlan agar mempelajari kembali dan menyampaikan secara betul dan utuh terkait sejarah peristiwa tahun 1965 tersebut.

“Peristiwa tahun 1965 adalah konflik kekuasaan dan efek dari Konstalasi politik international, tolong pak Kivlan Zen pelajari kembali sejarahnya dong", cetusnya.

“Lupakanlah masa kelam, masa lalu tersebut, apalagi terkait konstalasi perseteruan politik masa lalu”, ujar politisi muda partai Golkar.

“Kita semua harus bersatu bekerja membangkitkan kejayaan bangsa indonesia untuk kepentingan masyarakat dan orang banyak serta masa depan bangsa indonesia, masa depan anak kamanakan cucu kita”, tutup Rafik.