Pengamat Politik: SBY Kemungkinan Tak Dukung Jokowi

Pengamat Politik: SBY Kemungkinan Tak Dukung Jokowi
Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono. (ist)

MONITORDAY.COM - Pengamat Politik Hanta Yuda mengatakan pemimpin baru yang dimaksud Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bisa saja

petahana Presiden Joko Widodo yang baru dilantik. Namun, ia mengatakan tidak menutup kemungkinan figurnya benar-benar baru selain Jokowi.

 

"Bisa dibaca sebagai sinyal kemungkinan SBY dan Demokrat yang selama ini cukup kuat akan mendukung Pak Jokowi ternyata masih ada kemungkinan tidak di poros Jokowi," katanya di DPP PDIP, Jl. Diponegoro, Jakarta Pusat, Selasa (24/4/2018).

 

SBY, ujar Hanta, kemungkinan akan membentuk poros ketiga. "Jelang 4-10 Agustus gaya komunikasi politik setiap partai ingin menaikan posisi tawar. Tapi bisa dalam rangka menjajaki poros politik, dan itu sah-sah saja," imbuhnya.

 

Direktur Eksekutif Poltracking ini menuturkan membentuk poros ketiga memang menguntungkan Demokrat. Kendati demikian, Hanta menjekaskan syarat membentuk poros ketiga tergolong berat di mana harus terdiri dari tiga partai.

 

"Demokrat, PAN dan partai apa misalnya, harus tiga. Jadi agak susah," tandasnya.

 

Terlebih, lanjut dia, baik Demokrat, PAN dan PKB masing-masing mengusung calon internal.

 

"Demokrat punya figur AHY, PAN punya Zulhas, tokoh PKB Cak Imin juga mau maju. Susah juga kan kalo tiga harus maju semua, itu tantangannya," pungkas Hanta.

 

Sebelumnya, di hadapan ratusan ulama, santri dan masyarakat Kota Cilegon, Banten, pada Minggu (24/4/2018) SBY mengisyarakatkan akan mengusung Capres-Cawapres di luar nama Joko Widodo dan Prabowo Subianto. Mantan Presiden RI ke-6 itu sendiri tidak melanjutkan penjelasan soal kemungkinan nama yang akan diusung.