Kerugian Kebakaran Lapas Kelas I Tangerang Mencapai Sekitar Rp 1,5 Miliar

MONITORDAY.COM - Peristiwa kebakaran yang terjadi di Lapas Kelas I Tangerang pada Rabu (8/9/2021) dini hari, menyisakan duka mendalam bagi korban maupun keluarga korban. Sejumlah 44 narapidana tewas dan kerugian materiil juga tidak terelakkan dari peristiwa tersebut.
Direktur Barang Milik Negara (BMN) Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Encep Sudarwan menyebutkan, setidaknya kerugian dari insiden mengerikan itu mencapai Rp 1,5 miliar. Adapun kerugian terjadi lantaran Lapas Kelas I Tangerang belum diasuransikan pemerintah.
"Sayangnya lapas itu belum diasuransikan, makanya kami sudah koordinasi (dengan Kemenkumham) begitu kebakaran. Yang kena kebakaran kemarin menurut cek nilainya sekitar Rp 1,5 miliar ditambah dengan peralatan mesin sekitar Rp 75 juta. Jadi sekitar Rp 1,5 miliar," ujar Encep dalam Bincang DJKN, Jumat (10/9/2021).
Secara keseluruhan, Lapas Kelas I Tangerang nilainya mencapai Rp 48 miliar. Namun, area kebakaran yang meliputi Blok C2 sendiri berkisar Rp 1,5 miliar.
"Tapi nanti akan dicek lagi (nilai sebenarnya). Sedang pengecekan, belum final jadi saya masih kasih gambaran aja. Bangunan gedung kantor permanen kami sudah punya note-nya tahun perolehannya tahun 1984, luasnya 428 m2, ada nilainya sekitar Rp 1,5 miliar," sebut Encep.
Supaya tidak terulang, Encep berharap seluruh Barang Milik Negara (BMN) bakal terasuransi. Kini, Kemenkeu meminta seluruh kementerian/lembaga (K/L) untuk mengasuransikan sebagian BMN sesuai kemampuan, mengingat adanya refocusing anggaran untuk pandemi Covid-19.
Terkait lapas, lanjut dia, pemerintah tengah merancang untuk membangun lapas baru di lahan kosong milik pemerintah. Menko Polhukam Mahfud MD mengatakan, lapas akan dibangun di tanah sitaan eks Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) tahun 1998 silam.
"Kami atas arahan Pak Dirjen (Rionald Silaban) menyiapkan kebutuhan untuk lapas. Jadi ada BMN berupa tanah kosong yang sudah ada, yang kami siapkan untuk pembangunan lapas di Jabodetabek maupun di luar wilayah ini," pungkas Encep.