Kementerian BUMN dan Konsolidasi Aset Holding Geothermal

MONITORDAY.COM -Konsolidasi Aset Pertamina Geothermal dan PLN GG adalah bagian dari langkah membentuk holding geothermal. Langkah ini menjadi fokus utama Kementerian BUMN. Sehingga dia entitas bisnis ini semakin efisien dan berdaya saing tinggi.
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyebut, penggabungan aset Pertamina Geothermal Energy (PGE) dan PT PLN Gas and Geothermal (PLN GG) telah dimulai tahapannya. Sehingga dalam waktu dekat upaya ini diharapkan dapat segera terwujud.
Sepintas terlihat yang paling berpotensi untuk menjadi sebuah induk perusahaan adalah Pertamina Geothermal. Keputusan akan hal ini tentu akan didasarkan padaa saran Mandiri Sekuritas yang telah ditunjuk sebagai lead consultant.
Pertamina Geothermal adalah anak perusahaan PT Pertamina (Persero) yang didirikan pada tahun 2006, Perusahaan ini bergerak di bidang pemanfaatan energi panas bumi berdasarkan Akta Nomor 10 tanggal 12 Desember 2006 dan mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia tertanggal 3 Januari 2007. Sejak didirikan hingga saat ini, PERUSAHAAN belum pernah melakukan perubahan nama. Pemanfaatan energi panas bumi di Indonesia telah dimulai sejak tahun 1974, dengan adanya aktivitas eksplorasi dan eksploitasi oleh Pertamina yang mengidentifikasi 70 wilayah panas bumi di nusantara, yang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan energi listrik.
Sementara PLN GG selama ini menekankan kegiatan usaha dalam Perencanaan, Pengembangan, Pembangunan, Operation & Maintanance Infrastruktur Logistik dan Transportasi Gas serta Pengembangan dan Pengoperasian Pembangkitan Tenaga Listrik Panas Bumi (Geothermal) untuk mengeksploitasi sumber daya gas dan panas bumi menjadi energi listrik.
PT PLN Gas dan Geothermal merupakan Anak Perusahaan PT PLN (Persero) yang memiliki fungsi sebagai security of supply and cost efficiency.
Sejak didirikan PLN GG telah melakukan pengembangan panas bumi antara lain WKP Tulehu, PLTP Lahendong, PLTP Mataloko.
Selain itu terdapat juga 8 proyek Wilayah Kerja Panas Bumi yang dikembangkan dan di tahun 2017 PLN GG mendapatkan 8 proyek infrastruktur gas sebagai penugasan dari PLN.
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan, Kementerian BUMN masih menghitung berdasarkan jumlah aset yang dimiliki Pertamina dan PLN.
Langkah ini selaras dengan kebijakan yang sedang digalakkan pemerintah untuk mendongkrak nilai tambah potensi alam Indonesia sehingga tumbuh semakin besar, utuh, dan membawa manfaat yang optimal.
Pembentukan holding geothermal adalah misi besar Pemerintah untuk mengoptimalkan potensi geothermal yang dimiliki oleh Indonesia, sehingga menghasilkan kemakmuran bagi negara dan masyarakat.