Kemenkop Luncurkan Program Belanja di Warung Tetangga

Melalui program ini, dapat dipastikan stok bahan pokok tersedia dan dekat dengan masyarakat sekaligus memperkuat ekonomi pelaku UMKM, khususnya warung-warung milik masyarakat.

Kemenkop Luncurkan Program Belanja di Warung Tetangga
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki.

MONITORDAY.COM - Dalam rangka menjaga daya beli masyarakat terhadap produk usaha mikro kecil menengah (UMKM), Kementerian Koperasi dan UKM meluncurkan program belanja di warung tetangga.

Program yang diselenggarakan atas kerjasama dan kolaborasi dengan BUMN ini juga bertujuan agar mempermudah memasok kebutuhan sehari-hari masyarakat di tengah pandemi Covid-19.

"Kami berkolaborasi dengan BUMN untuk distribusi bahan pangan masyarakat dan kebutuhan bahan baku UMK melalui platform online,” kata Menkop UKM, Teten Masduki, dalam siaran pers, Sabtu (11/4).

Melalui program ini, dapat dipastikan stok bahan pokok tersedia dan dekat dengan masyarakat sekaligus memperkuat ekonomi pelaku UMKM, khususnya warung-warung milik masyarakat.

“Ini juga untuk menghubungkan warung tradisional yang belum terhubung dengan platform online  sehingga mengurangi mobilitas fisik, pemesanan dan pengantaran via jasa antar,” ungkap Teten.

Sementara itu, sasaran program ini adalah Koperasi, UKM, dan masyarakat luas selama masa program April hingga Juni 2020 untuk tahap pertama dan kemungkinan berlanjut ke depan.

"Program warung tetangga tersebut untuk komoditas yang tersedia pada tahap awal meliputi beras, telor, minyak, gula, sarden, kurma, dan tepung," ujar Teten.

Ia menambahkan, pihaknya dalam hal ini bekerjasama dengan Bulog dan 9 klaster pangan BUMN meliputi RNI, Berdikari, Perindo, Perinus, PT. Garam, BGR, PPI, SHS, dan Petani dalam program tersebut sebagai warehouse untuk warung UMKM atau koperasi.

Kerja sama dengan BUMN yang tergabung pada 9 cluster dinilai strategis karena mereka mempunyai gudang di berbagai daerah di Indonesia sehingga jika proyek percontohan ini berhasil akan diimplementasikan di seluruh Indonesia.

Pada tahap awal, program ini akan dilaksanakan di area Jabodetabek dengan uji coba pada dua pekan pertama April 2020 di 3 warung (1 Depok, 2 Warpin Cilandak) berlanjut 5 warung (2 SRC Cilandak, 1 Hara Pangan Kebayoran, 1 Hara Pangan Mampang, 1 Pondok Kelapa).

"Dirgetkan program tersebut ke depan akan mengakomodasi warung yang terdaftar mencapai 30.000 warung dengan harga wajar," tandas Teten.