Kemendikbud Komitmen Cerdas Anak Bangsa Hingga di Wilayah Perbatasan
Mencerdaskan kehidupan bangsa harus merata hingga di daerah terpencil, termasuk di perbatasan.

MONDAYREVIEW.COM – Mencerdaskan kehidupan bangsa seperti yang tertuang dalam amanat pembukaan UUD 1945 terus digenjot. Mencerdasakan kehidupan bangsa tidak hanya pada daerah tertentu. Tetapi, di era pemerintahan Joko Widodo langkah tersebut dilakukan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk daerah terpencil di perbatasan.
Keseriusan pemerintah tidak hanya sebatas kata. Pemerintah telah melakukan kerja-kerja nyata untuk mencerdaskan segenap anak bangsa. Kali ini, Presiden Republik Indonesia didampingi Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani serta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy menyerahkan Kartu Indonesia Pintar (KIP) kepada 515 siswa di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Kamis (16/3).
Selain itu, turut hadir Gubernur Kalimantan Barat Cornelis, Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung, Menteri Kesehatan (Menkes) Nila Djuwita F. Moeloek, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Menteri PUPR) Basoeki Hadimoeljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Gatot Nurmantyo, serta Direktur Utama (Dirut) Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Fachmi Idris.
KIP dibagikan Presiden kepada para siswa Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kabupaten Kapuas Hulu dengan rincian 237 anak dari Kecamatan Badau, 218 anak dari Kecamatan Batang Lupar, dan 60 anak dari Kecamatan Empenang. Dari jenjang SD siswa penerima KIP langsung dari Presiden diwakili oleh Matheus Umpang dan Yusria. Sementara dari jenjang SMP diwakili oleh Anita April dan Jasni. Selanjutnya dari jenjang SMA diwakili oleh Sulut dan Diana Novita.
Pada sambutannya Presiden Joko Widodo menegaskan di masa pemerintahannya selulu berupaya menjalankan yang telah diamantakan oleh UUD 1945, salah satunya mencerdaskan kehidupan bangsa. Menurutnya, pembagian KIP di daerah perbatasan ini menegaskan bahwa pemerintah sungguh-sungguh mewujudkan pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Republik Indonesia. Pasalnya seluruh anak bangsa mempunyai potensi yang sama untuk membangun bangsa.
"Saya yakin anak-anak di Badau ini pintar-pintar. Kalau anak-anak kita pintar dan kuat, maka bangsa Indonesia pun akan semakin kuat dan mampu bersaing dengan bangsa lain," ujar Presiden Jokowi seperti dilansir Kemendikbud.go.id, Kamis (16/3).
Pada kesempatan itu, mantan Guburnur DKI Jakarta berpesan kepada para penerima KIP, agar nantinya bantuan yang diterima dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya. "Nanti (bantuannya) dipakai untuk beli perlengkapan sekolah, sepatu, seragam, buku tulis," tegasnya.
Pada Kesempatan yang sama Mendikbud Muhadjir Effendy mengungkapkan bahwa penyerahan KIP untuk siswa di daerah perbatasan ini merupakan komitmen yang telah dilakukan pemerintah dalam upaya melakukan pemerataan pendidikan. Hal ini sesuai dengan tema kerja pemerintah di tahun 2017 yaitu pemerataan.
"Bangsa kita akan terus maju jika generasi muda kita mendapatkan pendidikan yang berkualitas dan memadai dan semua mendapatkan kesempatan yang sama," tambahnya.
Sementara itu Menko PMK Puan Maharani menghimbau agar seluruh bantuan yang diterima baik KIP, Kartu Indonesia Sehat (KIS), Program Makanan Tambahan (PMT), dan Program Keluarga Harapan (PKH) dapat digunakan secara efektif dan efisien serta jangan berlebihan. "Kalau menggunakannya dengan berlebihan, tidak baik," tegasnya. tutur Menko Puan.
Perlu diketahui penyerahan KIP ini juga bersamaan dengan penyerahan paket bantuan sosial di antaranya KIS, PMT dan PKH. Selain mengunjungi Kabupaten Kapuas Hulu, Presiden bersama rombongan akan mengunjungi Kabupaten Mempawah, Sambas dan Singkawang di Provinsi Kalimantan Barat.