Kemenangan Gibran dan Bobby Hasil Demokrasi

Tidak lantas karena anak presiden kemudian menang.

Kemenangan Gibran dan Bobby Hasil Demokrasi
Kiri: Gibran Rakabuming Raka, Kanan: Bobby Nasution/ Dok. ANTARA

MONITORDAY.COM - Kemenangan Gibran Rakabuming Raka dan Bobby Nasution dalam Pilkada Serentak 2020 bukanlah karena faktor keduanya anak dan menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Tidak lantas karena anak dan menantu presiden kemudian menang. Kalau mereka bisa menang ya karena tentu saja dipercaya, diberi amanat oleh masyarakat karena mereka memiliki kompetensi," kata Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden atau KSP Donny Gahral Adian kepada wartawan, Minggu (13/12).

Ia tidak sependapat dengan istilah dinasti politik yang disematkan kepada Gibran dan Bobby, apalagi siapa pun yang memenangi pilkada karena memiliki afiliasi terhadap pejabat negara.

"Saya kira ini bukan dinasti politik karena ini kan dipilih, bukan ditunjuk. Ini hasil demokrasi. Yang memilih mereka adalah masyarakat di daerah masing-masing jadi ini jauh dari dinasti politik," jelasnya.

Selain itu, Donny meminta Gibran dan Bobby harus membuktikan diri menjadi kepala daerah yang baik dan berpihak kepada rakyat.

"Mereka harus mampu menyelesaikan persoalan di daerah masing-masing," ungkapnya.

Sekedar informasi, pasangan Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa berdasarkan hitung cepat unggul telak dari pesaingnya di Pilkada Solo. Hasil real count KPUD sejauh ini juga menunjukkan kemenangan pasangan nomor urut 1 itu.

Adapun, Bobby yang berpasangan dengan Aulia Rachman hampir bisa dipastikan akan dilantik menjadi Wali Kota Medan periode 2020-2025. Baik  hasil hitung cepat maupun real count KPUD Meda menunjukkan Bobby-Aulia unggul dari pasangan Akhyar Nasution-Salman Alfarisi.