Kembali Kepada Esensi Ibadah

Sepinya masjid bahkan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi dari aktivitas ritus ibadah menandakan bahwa ujian wabah ini sifatnya sangat luar biasa. Sebagai pembanding di kala pasukan Iraq di bawah Saddam Hussein merangsek ke Kuwait, suasana Saudi Arabia sangat mencekam. Namun ibadah di Masjidil Haram tetap berjalan.

Kembali Kepada Esensi Ibadah

MONITORDAY.COM - Salah satu hikmah dari merebaknya wabah Covid-19 bagi kaum muslimin adalah diingatkan untuk kembali kepada esensi ibadah. Demikian disampaikan Imam Shamsi Ali pada zoom meeting dengan Monday Media Group pada Minggu (12/4/2020).

Sepinya masjid bahkan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi dari aktivitas ritus ibadah menandakan bahwa ujian wabah ini sifatnya sangat luar biasa. Sebagai pembanding di kala pasukan Iraq di bawah Saddam Hussein merangsek ke Kuwait, suasana Saudi Arabia sangat mencekam. Namun ibadah di Masjidil Haram tetap berjalan.

Lebih lanjut Shamsi Ali menegaskan bahwa menjelang Ramadhan ummat Islam harus melakukan refleksi atas kebiasaan ibadahnya agar tidak kehilangan makna. Kemeriahan menghadapi Bulan Suci dan Hari Raya Idul Fitri bukan tidak mungkin membuat sebagian kaum muslimin lebih banyak yang menyambutnya sebagai festival atau perayaan.

Wabah ini memerlukan kebersamaan dalam menangani. Pertimbangan kemanusiaan harus lebih diutamakan daripada kepentingan politik. Semua terancam oleh penyebaran virus corona tanpa pandang bulu, baik yang kaya maupun yang miskin. Bahkan negara adi kuasa seperti Amerika Serikat bisa goyah sistem kesehatan dan ekonominya menghadapi jumlah korban yang terus bertambah.

Jejak keberhasilan justru sementara ini bisa ditorehkan oleh Vietnam. Basirun, pegiat dakwah Islam di negara tersebut menegaskan dalam forum zoom meeting tersebut bahwa Pemerintah Vietnam sangat cepat dan tegas dalam bertindak. Langkah-langkah untuk mendeteksi, melakukan pengujian, merawat, melakukan pembatasan sosial, dan mengisolasi pasien terbukti efektif.

Melalui forum yang berlangsung hampir 3 jam tersebut banyak masukan yang dapat dibagi sebagai informasi sekaligus dukungan antara satu dengan yang lain. Hikmah di balik merebaknya wabah bisa menjadi penguat solidaritas kemanusiaan dari berbagai belahan dunia.

Solidaritas lintas agama, ras, bahkan negara dalam menangani bencana wabah ini akan terus digemakan terutama oleh kalangan agamawan. Motif kemanusiaan diharapkan akan menyingkirkan batas-batas kepentingan politik. Dan optimisme untuk bangkit dari keterpurukan akibat wabah akan menjadi wajah kehadiran agama dalam menyelesaikan persoalan kemanusiaan. Demikian salah satu rangkuman dari diskusi yang digelar secara daring ini.