Inilah Beberapa Profesi Yang Akan Hilang Seiring Revolusi Industri 4.0

Dirjen Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas, Kementerian Ketenaga Kerjaan (Kemenaker), Bambang Satrio Lelono berujar, akan ada profesi yang lambat laun akan menghilang seiring dengan adanya revolusi 4.0.

Inilah Beberapa Profesi Yang Akan Hilang Seiring Revolusi Industri 4.0
Foto bersama seusai diskusi media, Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9), bertajuk "Indonesia siap revolusi, 4.0", di Gedung Kemenkominfo, Senin, (16/4/2018).

MONITORDAY.COM - Dirjen Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker), Bambang Satrio Lelono menyebut akan ada profesi yang lambat laun menghilang seiring dengan revolusi industri 4.0. Hal ini menurutnya karena teknologi saat ini terus berkembang, yang membuat profesi harus menyesuaikan dengan perkembangannya.

Memang ada beberapa pekerjaan yang tergerus, beberapa penelitian mengatakan bahwa 57 persen pekerjaan akan hilang dari pekrjaan yang ada sekarang," kata Bambang, dalam diskusi media, Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9), bertajuk "Indonesia Siap Revolusi Industri 4.0", di Gedung Kemenkominfo, Senin, (16/4/2018).

Menurut dia, hilangnya pekerjaan tersebut seiring dengan perkembangan teknologi yang maju semakin cepat, karenanya pekerjaan harus menyesuaikan dengan perkembangan tersebut.

Namun seiring dengan itu, kata Bambang, yang harus disampaikan juga bahwa akan ada tumbuh pekerjaan yang sekarang diprediksi oleh Kemenaker yaitu sekitar 65 ribu profesi.

Menurut Bambang, pekerjaan yang akan hilang yaitu pekerjaan yang sifatnya rutinitas, justru akan menghilang, sementara yang menggunakan kreativitas dan improvisasi akan tetap eksis.

"Pekerjaan yang menggunakan kreativitas dan improvialsasi tidak akan hilang, sementara profesi yang sifatnya rutinitas justru akan hilang," ujarnya.

Balitbang Kementerian Ketenagakerjaan mencatat antara 2017-2020, profesi yang diprediksi perkembangannya akan naik yaitu; trainer, perawat, manajer keuangan, pengacara, agen penjualan, analis, terapis fisiologis, penasihat keuangan, SDM, dokter, programer dan karyawan berita reguler.

Sementara yang berpotensi menurun yaitu, manajer administrasi, mekanik, tukang cetak, pengantar surat, supir, petugas ekspedisi, pekerja pabrik, operator mesin jahit dan perangkat komunikasi radio.

Kemudian antara tahun 2021-2025, yang akan naik yaitu, profesi pemeliharaan dan instalasi, mediasi, analis data, manajer sistem informasi, konselor vokasi, analis dampak lingkungan.

Sementara yang menurun yaitu, resepsionis, tukang kayu, desain tiga dimensi, pengolah semi konduktor, teller bank, travel agent, juru masak fast food, operator mesin.

Selanjutnya antara tahun 2026-2030, yang diprediksi perkembangannya akan naik yaitu; perancang, pemrogram, kecerdasan buatan, perancang dan pengendali mesin otomasi, perancang software dan game online.

Sementara yang akan menurun yaitu, ahli las, staff akuntan, operator mesin, supir truk, ahli mesin.

[Fsm]