Kedelai Lokal Terbukti Lebih Sehat Dibanding Kedelai Impor

Kedelai Lokal Terbukti Lebih Sehat Dibanding Kedelai Impor
Ilustrasi/net

MONITORDAY.COM - Anggota Komisi IV DPR RI, Slamet menyatakan bahwa kedelai lokal lebih sehat dibandingkan dengan kedelai impor karena yang ditanam petani lokal menggunakan cara organik dan bukan rekayasa genetik.

"Sudah terbukti kedelai lokal lebih sehat karena bukan barang yang diproduksi dari hasil rekayasa genetik atau GMO (Genetically Modified Organism) seperti kedelai impor," kata Slamet dalam keterangan tertulisnya, Kamis (7/1/2021).

Dia mengungkapkan bahwa GMO telah menjadi pangan yang kontroversial sejak awal penemuannya. Kualitas dan harganya rendah karena sudah direkayasa secara genetik sehingga produksinya bisa cepat.

"Tapi sekarang hal itu sudah dilupakan orang karena krisis ekonomi membuat orang lebih mempertimbangkan harga dari pada keamanan pangan," ungkap Slamet.

Saat ini, kedelai impor dari Amerika Serikat yang biasa dijadikan bahan baku pembuatan tempe dan tahu mengalami lonjakan harga yang sangat signifikan, dari harga asal Rp 7.200/kg menjadi Rp 9.200/kg.

"Kenaikan harga ini sebenarnya sudah menjadi hal yang sering diingatkan ketika pemerintah lebih banyak mengimpor produk pangan ketimbang memberdayakan petani dalam negeri," ungkap politisi PKS itu. 

"Untuk itu, kami berharap setelah situasi ini Kementan segera membenahi industri pertanian kedelai lokal agar kualitas dan harganya bisa mendekati harga dan kualitas kedelai impor," demikian kata Slamet menambahkan.