Kapolri Laporkan Perkembangan Kasus Nasional ke DPR

Kapolri menggelar rapar kerja bersama Komisi III DPR di Kompleks Parlemen pada rabu (20/11).

Kapolri Laporkan Perkembangan Kasus Nasional ke DPR
Kapolri, Jenderal Idham Azis

MONITORDAY.COM - Kapolri menggelar rapar kerja bersama Komisi III DPR di Kompleks Parlemen pada rabu (20/11).

Kapolri Jenderal Idham Azis melaporkan perkembangan kasus-kasus yang menjadi perhatian nasional. Kasus tersebut di antaranya, kasus penusukan eks Menko Polhukam Wiranto hingga kasus bom bunuh diri di Polrestabes Medan.

Lebih lanjut, Idham mengatakan pasca kasus bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan, ada 74 teroris yang ditangkap. Menurutnya, saat ini pihaknya masih memburu yang terlibat pada insiden tersebut.

"Pengungkapan kasus bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan yang terjadi pada tanggal 13 November 2019 selain mengungkap identitas pelaku bom bunuh diri dalam 8 hari pasca peristiwa tersebut, polri juga berhasil menangkap 74 orang tersangka jaringan teror di 10 wilayah, yaitu Sumut 30 orang, Jabar 11 orang, Jateng 11 orang, Pekanbaru 5 orang, Banten 5 orang, Kaltim 4 orang, DKI Jakarta 3 orang, Aceh 2 orang, Jatim 2 orang, Sulsel 1 orang. Serta anak-anak Densus masih terus bergerak," kata Idham di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (19/11).

Menurut Idham, pelaku penyerangan terhadap Wiranto dan bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan merupakan anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Mereka, kata dia, terpapar ajaran terorisme melalui media sosial.

"Berdasarkan kasus penyerangan Jenderal Purn Wiranto dan kasus bom bunuh diri di Polrestabes Medan para pelaku merupakan kelompok Jamaah Ansharut Daulah atau yang biasa disebut JAD. Afiliasi pada ISIS. Para pelaku terpapar radikalisme melalui medsos sehingga memiliki tujuan menyerang pemerintah dan aparat kepolisian karena dianggap sebagai thogut," tuturnya.