Prabowo Tak Kunjung Deklarasi, Pengamat: Masih Berhitung Dampaknya Bagi Gerindra

Meski disebut telah menerima mandat untuk maju sebagai Capres dari Partai Gerindra, Pengamat Politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno menilai Prabowo masih galau memutuskan apakah betul-betul akan maju mencalonkan diri kembali dalam Pilpres 2019 atau tidak.

Prabowo Tak Kunjung Deklarasi, Pengamat: Masih Berhitung Dampaknya Bagi Gerindra
Adi Prayitno

MONITORDAY.COM - Meski disebut telah menerima mandat untuk maju sebagai Capres dari Partai Gerindra, Pengamat Politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno menilai Prabowo masih galau memutuskan apakah betul-betul akan maju mencalonkan diri kembali dalam Pilpres 2019 atau tidak.

Menurut Adi Prayitno, saat ini Prabowo sedang berhitung, dampak apa yang akan terjadi sendainya dia maju atau tidak maju dalam Pilpres 2019 nanti.

"Saya melihat Prabowo ini sedang menghitung kekuataan politiknya, apakah dia akan maju atau tidak. Kalau maju, maka dia bakalan berhitung, bahwa dari segi apa pun dirinya kalah dengan Jokowi. Tapi jika tidak maju, kerugian akan diterima Gerindra di Pileg 2019," katanya kepada monitorday.com usai mengisi acara diskusi BEM PTAI, di Bilangan Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (11/04).

Lebih lanjut, menurut Adi, dari berbagai penelitian dan sejarah politik di Indonesia, partai pengusung presiden tingkat kepemilihannya berbanding lurus dengan hasil pemilihan legislatif.

"Karena keserentakan pemilih itu, biasanya meniscayakan partai politik yang mengusung presiden berbanding lurus dengan tingkat kepemilihan partai baik dalam pengusungan caleg-caleg," tuturnya.

Jadi, kata dia, itulah mengapa Prabowo hingga kini masih mengulur-ulur waktu untuk menentukan apakah akan maju dalam Pilpres 2019 atau tidak.

"Yang dipikirkan itu menyelamatkan partainya di Pileg 2019 kalo dia tidak maju, inilah yang membuat dia gamang agak mengulur-ulur deklarasi itu," ungkapnya.

[Mrf]