Kalung Antivirus Corona: Dirilis Kementan Ditertawakan Warganet

Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertanian mengeluarkan kalung antivirus corona. Kalung tersebut diisi dengan daun Eucalyptus yang diklaim dapat membunuh virus corona.

Kalung Antivirus Corona: Dirilis Kementan Ditertawakan Warganet
Sumber gambar: antaranews.com

MONDAYREVIEW.COM – Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertanian mengeluarkan kalung antivirus corona. Kalung tersebut diisi dengan daun Eucalyptus yang diklaim dapat membunuh virus corona. Balitbangtan telah melakukan penelitian di laboratorium terhadap 1 jenis daun eucalyptus dari 700 yang ada. Hasilnya daun tersebut dapat mematikan virus Covid-19.

Menurut Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, kalung antivirus tersebut jika dipakai selama 15 menit bisa membunuh 42% virus Corona. Selain kalung, Kementan juga mengeluarkan minyak atsiri berbentuk roll on yang juga disebut bisa membunuh virus Corona. Kementan membagikan kalung tersebut kepada menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan jajaran eselon I kementerian tersebut. Para wartawan yang meliput juga diberi kalung tersebut.

Kalung antivirus corona ini rencana akan diproduksi massal oleh pihak swasta. Adapun pihak Balitbangtan hanya akan memberikan formulanya saja. Pihak swasta tak akan melakukan produksi antivirus corona dalam beberapa jenis produk, yakni kalung, inhaller, roll on, cream dan difusser. Pihak swasta yang dimaksud PT. Eagle Indo Pharma yang selama ini sukses memproduksi minyak kayu putih. Tidak hanya produksi, pihak swasta juga sekaligus memasarkan kalung antivirus tersebut.

Tak hanya dalam negeri, Kementan juga menjajaki kerjasama dengan perusahaan asing dari Jepang dan Rusia. Perusahaan yang diajak  kerja sama adalah perusahaan farmasi. Menurut Kepala Balitbangtan kerja sama dengan pihak swasta tersebut diharapkan bisa mengakselerasi produksi antivirus corona guna memenuhi kebutuhan masyarakat di saat pandemi seperti sekarang ini.

Menurut Kepala Balai Besar Veteriner, Indi Dharmayanti produk antivirus ini efektif digunakan tiap hari. Produk diinhalasi sekitar 5-15 menit per hari. Dari uji coba terhadap penderita influenza, kondisi pasien influenza membaik setelah diberikan antivirus ini. Dengan 1 persen formula yang diberikan, tingkat kematian virus mencapai 80-100%. Produk ini juga dapat melegakan saluran pernafasan, menghilangkan lendir, mengusir serangga, disinfektan luka, menghilangkan nyeri, mengurangi mual dan mencegah penyakit mulut.

Sayangnya, respon warganet di twitter tidak terlalu bagus terhadap produk Kementan ini. Menurut Akhmad Sahal dalam akunnya @Sahal_AS, kalung antivirus adalah kegoblokan yang hakiki. Pernyataan Sahal didukung oleh warganet lainnya. Akun @arivpermana mengatakan bahwa kalung tersebut melawan akal sehat. Dia mempertanyakan bukti bahwa kalung tersebut dapat menangkal Covid-19.

Warganet lain menuduh pemerintah memproduksi kalung itu agar kelihatan bekerja. Muncul tagar #kalungantibego sebagai bentuk sindiran terhadap kalung antivirus yang diproduksi pemerintah. Warganet juga kembali mengunggah foto-foto power balance, gelang yang dulu sempat diklaim bermanfaat bagi kesehatan.

Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI) dr. Inggrid Tania tidak sepakat dengan klaim Kementerian Pertanian tentang kalung antivirus. Menurut Inggrid, penelitian Kementan ini baru diujikan sampai tahap in vitro pada virus influenza, beta corona , gamma corona. Belum diuji spesifik terhadap virusnya Covid19 yakni virus SARS-CoV-2.

Inggrid menjelaskan bahwa kalung tersebut belum dilakukan uji coba pada manusia. Sehingga ia meminta masyarakat untuk tetap berhati-hati. Belum ada uji coba kalung yang dipakai manusia bisa membunuh virus. Sehingga belum ada bukti keampuhan kalung itu pada manusia.

Upaya Kementan untuk membuat kalung antivirus patut diapresiasi. Walaupun masyarakat tidak boleh terburu-buru untuk menganggapnya ampuh sebelum ada bukti yang valid. Pemerintah juga harus terus mengupayakan penelitian dan penyempurnaan dari produk yang sudah ada.