Kadis Perpusip NTB Tekankan Pentingnya Memulai Penulisan Buku Mengenai Covid-19

Kadis Perpusip NTB Tekankan Pentingnya Memulai Penulisan Buku Mengenai Covid-19
Kadis Perpusip NTB, Julmansyah dalam diskusi buku "Dari Jendela Rumah" yang digelar secara virtual, pada Kamis (12/8)/(Tangkapan Layar)

MONITORDAY.COM - Tradisi penulisan peristiwa Covid-19 di Indonesia perlu dimulai agar kedepan menjadi catatan sejarah yang dapat diambil pelajaran oleh orang-orang di masa mendatang. 

Demikian dikatakan Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Nusa Tenggara Barat, Julmansyah dalam diskusi buku "Dari Jendela Rumah" yang digelar secara virtual, pada Kamis (12/8/2021). 

Buku "Dari jendela Rumah" merupakan buku yang ditulis oleh Komisaris Independen PT Jamkrindo Muchlas Rowi terkait pengalamannya saat terpapar Covid-19. 

Julmansyah mengatakan, buku Muchlas tersebut merupakan salah satu upaya dalam memulai tradisi menuliskan peristiwa Covid-19 yang telah memakan banyak korban jiwa ini.

Julmansyah mengatakan, banyak yang dapat diambil pelajaran dalam buku yang ditulis Muchlas semasa isolasi mandiri ini. Salah satunya memberikan renungan bagi para pembacanya. 

"Di buku ini ditulis bahwa Bang Muchlas ini merasa berada di ujung hayat hidupnya saat terpapar Covid-19. Jadi ini patut dijadikan bahan renungan oleh kita," kata Julmansyah. 

Selain itu, buku ini juga memberikan pembelajaran bahwa obat yang paling kuat dalam menyembuhkan penyakit adalah perasaan nyaman. 

"Ini menunjukkan bahwa bang Muchlas Rowi menyampaikan pesan secara tidak langsung bahwa di samping obat medis ada yang lebih penting yaitu ketenangan jiwa dalam menghadapi Covid ini," kata Julmansyah. 

Terkait penggunaan beberapa obat, seperti yang ditulis Muchlas dalam buku ini, Julmansyah menilai bahwa hal tersebut sebagai bentuk ikhtiar dan harapan bahwa virus ini bisa disembuhkan. 

"Jadi ada harapan untuk sembuh dengan banyak trial-trial penggunaan obat yang dilakukan oleh bang Muchlas, meskipun kedepannya harus tetap dibuktikan secara medis," kata dia. 

Lebih lanjut, Julmansyah menyebutkan bahwa penulisan buku mengenai pengalaman saat terpapar ini juga menjadi sebuah gerakan kolektif dari masyarakat untuk melawan Covid-19. Karena masyarakat menjadi tahu apa yang harus dilakukan saat dinyatakan positif terpapar virus ini.

Karena pentingnya penulisan buku-buku seperti ini, Julmansyah pun meminta izin kepada Muchlas Rowi untuk memasukkan buku ini ke dalam perpustakaan digital Provinsi NTB agar dapat diakses secara luas oleh masyarakat di wilayah tersebut. 

"Semoga Bang Muchlas berkenan buku ini dimasukkan ke E-Lib NTB," harap Julmansyah.