Jusuf Kalla: Islam Bukan Agama Perang dan Menebar Teror
Umat Islam telah gagal memaknai arti hijrah yang sebenarnya.

MONDAYREVIEW.COM – Islam adalah agama yang mengajarkan umatnya untuk menebar kasih sayang dan menjadi rahmat bagi seluruh alam semesta. Islam tidak mengajarkan umatnya untuk saling bertikai dan menebar konflik.
Demikian disampaikan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla saat membuka Simposium Internasional Pendidikan Islam di Jakarta, Rabu (23/8).
Jusuf Kalla mengaku merasa sedih jika melihat situasi yang terjadi di dunia Islam. Pasalnya, saat ini terjadi konflik dan perpecahan antara negara Islam. Bagi Politikus Senior Partai Golkar, hal ini dapat terjadi karena umat Islam telah gagal memaknai arti hijrah yang sebenarnya.
Menurutnya, saat ini banyak yang menilai hijrah bukan sebagai proses transformasi menuju keadaan yang lebih baik. Namun, hijrah dinilai terlibat aksi perang atau bahkan teror di negara lain. "Bicara hijrah tentu dari Mekkah ke Madinah. Tapi sekarang, hijrah ke Suriah, ke Eropa, hijrah dari Irak ke Eropa. Semua ini memberikan tetesan kesedihan," jelasnnya.
Sehingga yang terjadi saat ini adalah konflik dan pertikaian di negara-negara Islam. Padahal sudah jelas Islam adalah agama yang mencintai perdamaian dan menebar kasih sayang, bukan malah menebar teror dan saling membunuh.
"Dunia Islam saat ini, saling membunuh, konflik satu sama lain. Tentu bukan agama yang salah, tapi perilaku yang salah. Harusnya bagaimana kita melaksanakan Islam rahmatan lil alamin," katanya.
Maka itu, Jusuf Kalla mengajak masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama Islam untuk mengimplementasikan ajaran Islam yang rahmatan lil alamin. Yakni masyarakat yang toleran dan saling menghormati satu sama lain.
"Karena itulah maka kita harus bersyukur berada di Indonesia yang penuh toleransi satu sama lain, yang menghormati satu sama lain. Ditambah kultur bangsa ini yang plural, moderat, ini suatu yang baik," ujarnya.