Jumlah Kasus HIV/AIDS di NTB Mencapai 2 Ribu Kasus
Saat ini sudah terdata ratusan homoseksual atau penyuka sejenis yang telah terjangkit HIV/AIDS. Data terakhir, sebanyak 13 persen kasus HIV/AIDS di NTB penyebabnya adalah homoseksual.

MONITORDAY. COM - Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) menyebutkan jumlah akumulatif orang dengan HIV/AIDS di Provinsi Nusa Tenggara Barat mencapai 2.021 orang.
Berdasarkan data terkini KPA Nusa Tenggara Barat, orang dengan HIV/AIDS tersebar Kota Mataram (611), Lombok Barat (339), Kabupaten Lombok Tengah (241), Kabupaten Lombok Timur (329), Kabupaten Lombok Utara (45), Kabupaten Sumbawa Barat (79), Kabupaten Sumbawa (115), Kabupaten Dompu (51), Kabupaten Bima (136), dan Kota Bima 69 orang.
Sekretaris KPA Provinsi Nusa Tenggara Barat mengatakan bahwa hubungan sesama jenis merupakan salah satu faktor penyebab penularan HIV/AIDS di Nusa Tenggara Barat.
"Saat ini sudah terdata ratusan homoseksual atau penyuka sejenis yang telah terjangkit HIV/AIDS. Data terakhir, sebanyak 13 persen kasus HIV/AIDS di NTB penyebabnya adalah homoseksual," kata Soeharmanto di Mataram, Jumat (12/06/2020).
Menurut Soeharmanto, hubungan seks sesama jenis adalah penyebab penularan HIV/AIDS tertinggi kedua setelah hubungan heteroseksual tidak aman di wilayah Nusa Tenggara Barat.
"Data sekarang sebanyak 263 penderita HIV/AIDS karena homoseksual. Ini sangat memprihatinkan karena persentasenya cukup tinggi," ucapnya.
Lebih lanjut, Soeharmanto juga mengutip hasil survei perihal lelaki seks dengan lelaki tahun 2019 di Kota Mataram yang menunjukkan bahwa di antara 230 pelaku hubungan seks sesama jenis yang disurvei ada 17 orang yang positif HIV/AIDS dan 30 orang yang terjangkit penyakit infeksi menular seksual.
Soeharmanto menambahkan, bahwa selama 2019 ada temuan 281 kasus baru HIV/AIDS di Nusa Tenggara Barat.
"Untuk data sampai bulan Juni 2020 ini belum bisa kita update (perbarui). Semua masih konsentrasi dan fokus ke COVID-19," lanjutnya.
Selain itu, Soeharmanto mengingatkan warga mengenai bahaya penularan HIV/AIDS. "Selama setahun 25 orang meninggal. Tidak terhitung tahun-tahun sebelumnya," kata Soeharmanto mengenai jumlah orang yang meninggal dunia akibat HIV/AIDS tahun 2019.
Selanjutnya, Soeharmanto menekankan pentingnya peran keluarga dan orang tua dalam mendidik anak-anak guna menghindarkan mereka dari penularan HIV/AIDS dan penyakit menular seksual lainnya.