Jokowi: Vaksinasi Covid-19 Diperkirakan Mulai Awal Tahun 2021

Salah satu masalah terkait vaksin adalah distribusinya. Distribusi vaksin tidak mudah layaknya mendistribusi barang lain.

Jokowi: Vaksinasi Covid-19 Diperkirakan Mulai Awal Tahun 2021
Presiden RI Joko Widodo/net

MONITORDAY.COM – Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa vaksinasi Covid-19 diperkirakan bisa dimulai akhir tahun 2020 atau awal tahun depan. Hal ini Ia katakan setelah meninjau simulasi  imunisasi vaksin COVID-19 di Puskesmas Tanah Sereal kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (18/11).

“Melihat tadi di lapangan dan melihat simulasi tadi, kita memperkirakan kita akan mulai vaksinasi di akhir tahun atau di awal tahun, akhir tahun 2020 atau awal tahun 2021,” kata Jokowi.

Ia mengungkapkan bahwa salah satu masalah terkait vaksin adalah distribusinya. Menurutnya, distribusi vaksin tidak mudah layaknya mendistribusi barang lain.

“Mendistribusikan vaksin itu tidak mudah, ini bukan barang seperti barang-barang yang lain, memerlukan kedinginan dengan derajat tertentu," kata Presiden.

Apalagi Indonesia telah memesan vaksin dengan produk yang berbeda. Maka mekanisme distribusinya pun akan berbeda.

Seperti diketahui, pemerintah menyepakati untuk pengadaan 143 juta dosis konsentrat vaksin dengan perusahaan farmasi asal China yaitu Sinovac, Sinopharm dan CanSino masing-masing 65 juta dan 15 juta hingga 20 juta konsentrat vaksin. Vaksin itu rencananya akan diproduksi oleh BUMN PT Bio Farma.

Selain dengan China, Indonesia menjalin kerja sama vaksin dengan perusahaan teknologi G-24 asal Uni Emirat Arab (UAE) pertengahan Agustus dengan memasok 10 juta dosis vaksin melalui kerja sama dengan PT Kimia Farma.

Kemudian masih ada 100 juta dosis vaksin COVID-19 yang diproduksi AstraZeneca diharapkan dapat dilakukan pengiriman pertama pada kuartal kedua 2021.

"Setiap vaksin dari produk yang berbeda memerlukan juga model distribusi yang berbeda. Inilah yang terus kita siapkan agar nanti daerah-daerah juga segera mendapatkan vaksin dan vaksinnya juga tidak rusak," kata Jokowi.

Sementara terkait siapa saja yang mendapat vaksin pertama kali, Jokowi mengungkapkan bahwa mereka adalah para tenaga medis dan TNI-Polri. Setelah itu, vaksinasi dilanjutkan terhadap ASN, pelayanan-pelayanan publik yang ada di depan, guru, baru masyarakat secara keseluruhan.