Jokowi: Strategi Penanganan Pandemi Mulai Kelihatan Hasilnya

Hingga tanggal 22 November 2020, rata-rata kasus aktif Covid-19 di seluruh Tanah Air ini adalah 12,78 persen, sementara rata-rata kasus aktif sebesar 12,78 persen. Angka ini lebih rendah dari rata-rata kasus aktif dunia, yaitu sebesar 28,41 persen.

Jokowi: Strategi Penanganan Pandemi Mulai Kelihatan Hasilnya
Presiden RI Joko Widodo/Setkab

MONITORDAY.COM – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa saat ini kinerja penanganan Pandemi Covid-19 mulai kelihatan hasilnya. Hal ini berdasarkan angka mengenai upaya-upaya penegandalian Covid-19 serta di bidang ekonomi.

“Strategi mengatur keseimbangan rem dan gas ini saya melihat hasilnya mulai kelihatan terutama dalam pengendalian, baik Covid-19 maupun ekonomi,” kata Jokowi, dikutip dari laman Setkab.

Hal tersebut dikatakan presiden dalam Rapat Terbatas terakait Laporan Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa(24/11).

 Jokowi mengungkapkan bahwa hingga  tanggal 22 November 2020, rata-rata kasus aktif Covid-19 di seluruh Tanah Air ini adalah 12,78 persen, sementara rata-rata kasus aktif sebesar 12,78 persen.

“Angka ini lebih rendah dari rata-rata kasus aktif dunia, yaitu sebesar 28,41 persen, ini sudah baik,” ujarnya.

Kemudian terkait rata-rata kesembuhan, Jokowi mengatakan bahwa trennya juga membaik. Saat ini sudah mencapai 84,03 persen. Angka itu lebih baik dari angka kesembuhan dunia yang mencapai 69,20 persen.

Sementara itu di bidang ekonomi, Jokowi mengungkapkan, tren di kuartal II dari minus 5,32 persen, membaik di kuartal III menjadi minus 3,49 persen.

“Ini juga harus terus kita perbaiki, agar di kuartal IV menjadi lebih baik dari kuartal III,” kata dia.

Dengan angka-angka tersebut, Jokowi meminta kepada Komite, Satgas, dan seluruh Gubernur agar betul-betul bisa mengatur urusan yang berkaitan dengan Covid-19 dan urusan yang berkaitan dengan ekonomi, dalam sebuah keseimbangan yang baik.

“Jangan sampai kendur dan juga memunculkan risiko memunculkan gelombang yang kedua. Ini yang bisa membuat kita setback, mundur lagi,” tutur Jokowi.

“Karena itu langkah-langkah pencegahan dan intervensi terhadap potensi-potensi kegiatan yang melanggar protokol (kesehatan) harus dilakukan dengan ketegasan. Lakukan tindakan pencegahan sedini mungkin,” tambahnya.