Tim Jokowi dan Prabowo Disarankan Bentuk Posko Bersama Bantu Korban Bencana Sulteng
Pengamat politik Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing, menyarankan kepada kedua kubu Capres-Cawapres yang akan bertarung di pilpres 2019 untuk bergabung membuat posko bantuan bersama.

MONITORDAY - Bencana yang terjadi di Donggala dan Palu Sulawesi Tengah harus ditangani oleh seluruh masyarakat Indonesia. Penanganan korban terdampak bencana harus dilakukan oleh seluruh komponen, tanpa melihat suku, ras, agama, bahwa perbedaan kepentingan politik.
Pengamat politik Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing, menyarankan kepada kedua kubu Capres-Cawapres yang akan bertarung di pilpres 2019 untuk bergabung membuat posko bantuan bersama. Ini sebagai bentuk persatuan bangsa Indonesia dalam membantu saudaranya yang sedang mengalami kesulitan.
"Saya imbau jika memungkinkan mendirikan posko bersama. Hal ini penting agar tidak ada kekuatan politik apapun terkait dengan Pemilu 2019 memanfaatkan sedikit pun ruang dan kesempatan untuk promosi dan kegiatan politik," kata Emrus dalam keterangan persnya, seperti dikutip Selasa (2/10).
Ia mengatakan, bahwa bencana merupakan kehendak alam yang tidak ada kaitannya dengan politik. Karena itu persatuan adalah kunci untuk bisa bahu-membahu membantu korban dari bencana yang terjadi, jangan sampai justru membantu untuk kepentingan pihak tertentu.
"Jangan sampai mendirikan posko berdasarkan partai dan dukungan paslon pilpres 2019. Sebab, peristiwa gempa dan tsunami, merupakan fenomena alam yang sama sekali tidak terkait dengan politik," ujarnya.
Menurut Emrus, posko bersama ini bisa dengan memanfaatkan gabungan kedua tim pemenangan, baik segi logistik, transportasi atau apapun yang dibutuhkan oleh para korban bencana. Menurut dia, hal ini sebagai bentuk satu kebangsaan yang peduli terhadap saudara sebangsanya.
"Seluruh sumber daya yang dimiliki semua kader partai dan timses, tidak ada salahnya dikerahkan seperti kenderaan bermotor, mobil, helikopter dan pesawat pribadi," ujarnya.
Meski begitu, Emrus juga tak menyalahkan jika nantinya dikibarkan bendera partai masing-masing jika posko bersama diwujudkan. Yang terpenting adalah masih salam satu bingkai bendera merah putih.
Seperti diketahui, gempa dan tsunami di Kabupaten Donggala dan Kota Palu terjadi pada Jumat (28/9). Gempa berkekuatan magnitudo 7,4, mengakibatkan gelombang tsunami yang terjadi di Pantai Palu dengan ketinggian 0,5 sampai 1,5 meter.
Berdasarkan rilis dari Badan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Senin (1/10), jumlah korban meninggal tercatat mencapai 925 jiwa, dan pengungsi tercatat 59.450 jiwa di 109 titik berbeda.