Jika Manusia Hanya Hidup Di Dunia Ini

MONITORDAY.COM - Jika kehidupan manusia hanya di dunia fana ini, seluruh manusia pasti merugi. Di kehidupan fana ini, sungguh banyak ketidakadilan, penindasan, kesewenang-wenangan, kekecewaan dan keterasingan.
Jika hidup manusia dibatasi hanya di dunia ini dan tidak ada kehidupan setelah mati, betapa rugi mereka yang hidup di dunia dalam keadaan miskin, terpinggir, terdzalimi dan hak-hak mereka dirampas; dan betapa beruntung mereka yang hidup di dunia penuh dengan gemerlap harta, memiliki kemampuan menindas, merampas hak orang lain bahkan dan bergelimpang harta dan tidak ada perhitungan atas perbuatan tersebut.
Jika kehidupan kita hanya terbatas di alam fana ini, maka sebaiknya orang-orang lemah, miskin dan sakit, tak perlu berlama-lama hidup di dunia, segera saja ia meninggalkan dunia dengan cara yang dapat ia lakukan, agar ia segera mengakhiri penderitaan duniawi, lalu mereka yang kuat dapat hidup seenaknya di dunia ini.
Sungguh realitas kehidupan yang tidak dapat diterima akal sehat manusia yang merindukan keadilan, keharmonisan, penghargaan dan keseimbangan. Andai saja tak ada akhirat, taka da kehidupan setelah mati, tak ada hari pembalasan dan tak ada keadilan ilahi, sungguh beruntung orang-orang yang memiliki kemampuan menindas dan berbuat semena-mena di dunia ini, sebab ia tidak akan mempertanggungjawabkan amalannya di kehidupan setelah mati.
Nyatanya, justru kita yakin akan ada kehidupan setelah mati, dimana kita akan mempertanggungjawabkan seluruh perbuatan kita di dunia, mempertanggungjawabkan segala sesuatu yang pernah kita miliki di dalam fan aini: dari mana, engkau gunakan untuk siapa? Darimana hartamu engkau dapat? Darimana jabatanmu engkau raih?
Jika kita berhasil menjawab pertanyaan itu dnegan baik, jangan senang dulu, sebab aka nada pertanyaan susulan yang jauh lebih berat untuk mempertanggungjawabkan amalperbuatan kita. Sebaliknya, jika pertanyaan itu tidak dapat kita jawab, maka bersiaplah mendapatkan balasan pedih atas amal perbuatan kita, sebab Allah maha Adil dan Maha Penegak keadilan.
Bahkan pertanyaan tersebut tidak berhenti di situ, sebab akan ditanya: engkau gunakan untuk apa harta dan jabatanmu?
Selama hidup di dunia, kita diberi kebebasan untuk melakukan apa saja sesuai kehendak kita, selama kita mampu memikul balasannya. Jika yang kita lakukan adalah kebaikan, maka kebahagiaan dan nikmat abadi akhirat yang akan kita dapat. Jika tidak, kita akan mendapat balasan setimpal, dengan kepedighan yang luar biasa:
Perbuatlah apa yang kamu kehendaki; Sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. (QS. Fusshilat: 40).
Dan mereka berkata, "Apakah bila kami telah menjadi tulang belulang dan benda-benda yang hancur; apakah kami benar-benar akan dibangkitkan kembali sebagai makhluk yang baru?” Katakanlah, "Jadilah kamu sekalian batu atau besi atau suatu makhluk dari makhluk yang tidak mungkin (hidup) menurut pikiran kalian.”
Maka mereka akan bertanya, "Siapa yang akan menghidupkan kami kembali?" Katakanlah, "Yang telah menciptakan kalian pada yang pertama kali.” Lalu mereka akan menggeleng-gelengkan kepala mereka kepadamu dan berkata, "Kapan itu (akan terjadi)?" Katakanlah, "Mudah-mudahan waktu berbangkit itu dekat, " yaitu pada hari Dia memanggil kalian, lalu kalian mematuhi-Nya sambil memujinya dan kalian mengira bahwa kalian tidak berdiam (di dalam kubur) kecuali sebentar saja.
(Orang-orang kafir) berkata, "Apakah sesungguhnya kami benar-benar dikembalikan kepada kehidupan yang semula? Apakah (akan dibangkitkan juga) apabila kami telah menjadi tulang belulang yang hancur lumat?” Mereka berkata, "kalau demikian, itu adalah suatu pengembalian yang merugikan.” (An-Nazi'at: 10-12)