Jazirah Arabia, Awal Cahaya Islam

Mengapa bangsa Arab ditunjuk sebagai generasi perintis yang membawa risalah tauhid

Jazirah Arabia, Awal Cahaya Islam
Ilustrasi foto/Net

TULISAN sebelumnya penulis telah membahas kondisi bangsa Arab di jazirah Arab sebelum masuknya Islam dan kondisi umat lain di sekitarnya. Dalam artikel ini, penulis hendak menjelaskan hikmah Ilahiyah yang memilih jazirah Arabia sebagai tempat kelahiran Rasulullah saw dan kerasulannya. Dan mengapa bangsa Arab ditunjuk sebagai generasi perintis yang membawa risalah tauhid ke seluruh penjuru dunia, yang mengajak seluruh manusia agar menyembah kepada Allah swt.

Dan termasuk kesempurnaan hikmah Ilahiyah, jika bi’ah (lingkungan) tempat diutusnya Rasulullah, dijadikan juga sebagai bi’ah ummiyah (lingkungan yang buta huruf), bila dibandingkan dengan umat atau negara lainnya yang ada disekitarnya, yakni tidak terjangkau sama sekali oleh peradaban tetangganya yang sudah maju dalam segi ilmu dan teknologi. Demikian pula sistem pemikirannya, tidak tersentuh oleh filsafat-filsafat yang membingungkan.

Al-Qur'an telah menjelaskan hikmah ini dengan kalimat yang jelas. Allah swt berfirman : "Dialah (Allah swt) yang membangkitkan ditengah umat yang ummi seorang Rasul dari golongan mereka membacakan ayat-ayat-Nya menyucikan jiwa mereka dan mengajarkan Al-Kitab dan Al-Hikmah, padahal mereka sebelumnya dalam keadaan sesat yang nyata". (Al-Jumuah : 2)

Allah Swt. telah menghendaki Rasul-Nya seorang yang ummi dari kaum atau kabilah, yang secara mayoritas ummi. Hal ini untuk menjaga mu’jizat kenabian dan syari’at Islamiah menjadi jelas di dalam pikiran, tidak ada percampuran langsung antara dakwah Islam dengan ajaran filsafat. Sebagai bentuk rahmat yang agung bagi hamba-Nya, yang terpilih menjadi utusan Allah swt.

Selain itu ada hikmah-hikmah lain yang kita harus ketahui, diantaranya: Pertama, Allah swt menjadikan Baitul-Haram sebagai tempat berkumpulnya manusia dan tempat yang aman ( QS. al-baqarah, 2:125 ) dan bangunan yang pertama kali dibangun bagi umat Islam beribadah dan menegakkan syiar-syiar agama. Allah swt juga telah menjadikan dakwah bapak para Nabi, Ibrahim As, di lembah tersebut. Maka semua itu merupakan kelaziman dan kesempurnaan, jika lembah yang penuh berkah ini juga menjadi tempat lahirnya dakwah Islam yang merupakan penerus millah Ibrahim. Dan menjadi tempat diutus dan lahirnya penutup para Nabi sebelumnya. Rasulullah saw  memiliki keturunan atau nasab langsung dari Nabi Ismail atau Nabi Ibrahim as.

Kedua, Sudah menjadi hak Allah swt untuk  menjadikan bahasa Arab sebagai bahasa dakwah Islam, dan media langsung untuk menerjemahkan Kalam Allah kepada kita semua. Jika kita kaji karakteristik semua bahasa dan kita bandingkan, niscaya akan kita temukan bahwa bahasa Arab banyak memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki oleh bahasa lainnya. Maka, sudah sepatutnya jika bahasa Arab dijadikan bahasa pertama bagi kaum Muslimin di seluruh penjuru dunia.

[Mrf]