Jaring Suara Buruh, Anies-Sandi Komitmen Sejahterakan Mereka
Jika pasangan calon nomor 3 menjadi pemimpin DKI Jakarta periode 2017-2022 maka akan melakukan program kerja yang pro kepada kaum buru

MONDAYREVIEW.COM – Pilgub DKI Jakarta putaran dua tinggal menghitung hari. Masing-masing paslon melakukan gerilya politik untuk menjaring suara warga Jakarta. Seperti yang dilakukan oleh paslon nomor 3, Anies-Sandi dengan melakukan silaturahmi dengan tokoh dan pimpinan buruh pekerja yang tergabung dalam Koalisi Buruh Jakarta (KBJ) di Kantor DPTW Partai Keadilan Sejahtera DKI Jakarta, Kemayoran, Jakarta, Kamis (30/3).
Turut haadir dalam silaturrahmi tersebut antara lain anggota Komisi IX DPR RI Adang Sudrajat yang sekaligus ketua Bidang Buruh Petani dan Nelayan (BPPN) DPP PKS, anggota DPRD DKI Jakarta yang juga Ketua Komisi B bidang Tenaga Kerja Tubagus Arif, Pimpinan KSPI Rusdi, dan Ketua BPPN DPW PKS DKI Arief Wicaksono.
Pada silaturahmi tersebut calon wakil gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno berjanji jika pasangan calon nomor 3 menjadi pemimpin DKI Jakarta periode 2017-2022 maka akan melakukan program kerja yang pro kepada kaum buruh dan pekerja yang ada di ibu kota. Sandi memiliki harapan besar kehidupan buruh di Jakarta semakin sejahtera.
“Kami (Anies-Sandi) akan mendengar aspirasi kaum buruh di Jakarta,” katanya di Kantor DPTW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DKI, Kemayoran, Jakarta, Kamis (30/3).
Menurutnnya melalui silaturahmi kali ini untuk menyerap aspirasi buruh dan pekerja di Jakarta. Dan dia berjanji jika paslon nomor 3 terpilih menjadi gubernur DKI Jakarta akan melukukan sinergisitas dengan kaum buruh sehingga ke depannya tercipta lapangan kerja dengan iklim usaha yang kondusif.
Lebih lanjut Sandi menuturkan bahwa komitemen tersebut akan dibuktikan dalam kontrak politik bersama kaum buruh. "Finalisasi dukungan buruh dan pekerja untuk Anies-Sandi akan dilangsungkan Sabtu (1/4). Dan akan ada penyampaian kontrak politik yang telah ditandatangani," paparnya.
Dalam silaturrahmi, KBJ mengeluhkan adanya perbedaan kesejahteraan di beberapa wilayah penyangga dan kesejahteraannya lebih baik dibandingkan di ibu kota. Selain itu, KBJ ingin adanya peninjauan ulang sistem outsourcing yang dirasa sangat memberatkan.
"Di titik ini kami melihat integrasinya dengan program OK OCE, karena di situ ada penawaran dan permintaan. Bagaimana caranya SDM kita bisa lebih bersaing dan produktif ke depan dalam dunia usaha," jelas Sandi.