Arfian Fuadi: Lulusan SMK dengan Prestasi Mendunia
Kini, ratusan karya Dtech-Engineering menjadi produk dunia, mulai dari chasing ponsel, produk kesehatan dan bagian kendaraan.

MONDAYREVIEW.COM – Dari SMK untuk Indonesia, begitulah sepenggal lirik dalam bait-bait Mars SMK yang tidak asing lagi bagi civitas SMK. Makna lirik tersebut, diharapkan SMK bisa berkontribusi dalam kancah nasional untuk kemajuan bangsa. Peserta didik maupun tenaga pendidik SMK dituntut untuk menjawab persoalan-persoalan bangsa. Menyiapkan SDM-SDM yang terampil dan siap bekerja merupakan tugas utama dari SMK. Tak hanya siap bekerja, lulusan SMK pun diharuskan untuk mempunyai jiwa entrepreneurship guna bisa bersaing dalam kompetisi yang semakin berat ini.
Arfian Fuadi, sosok pemuda berusia 32 tahun ini mampu membuktikannya. Tak hanya berkiprah dalam kancah nasional, Arfian pemuda asal Salatiga yang bersekolah di SMKN 7 Semarang ini berhasil berkarya sampai tingkat dunia. Uniknya Arfian tidak mau diberi beasiswa untuk melanjutkan ke jenjang D3 atau S1. Melalui bekal yang diperoleh selama SMA, beliau membuat perusahaannya sendiri di bidang teknologi dan desain produk bernama DTech Engineering. Kliennya berasal dari berbagai belahan dunia dengan hasil yang memuaskan. Hal ini membuat perusahaan Arfian sudah terkenal di tingkat dunia.
Arfian yang memiliki bakat pada desain teknik sejak kecil, menentukan langkah awalnya untuk maju dengan menamatkan pendidikannya di sekolah menengah kejuruan (SMK) di Semarang pada 2005. Dengan segala keterbatasannya, Arfian kerap meminjam komputer sepupu dan menjelajahi dunia maya untuk belajar mengenai teknik desain dan mengasah kemampuannya.
Bermula dari komputer bekas yang di belinya dari hasil bekerja di Kantor Pos pada tahun 2009, Arfian dan adiknya kemudian mendirikan perusahaan desain teknik bernama Dtech-Engineering yang merupakan perusahaan desain mekanik dengan lingkup bisnis mechanical engineering, mechanical designing, product design, serta finite element analysis.
Dtech-Engineering mendapatkan klien pertama berupa perusahaan berbasis di Jerman berkat mem-posting jasanya di situs freelance, Elance.com. Dari situ, Dtech-Engineering terus berkembang, khususnya setelah berhasil memenangi kompetisi global yang diadakan perusahaan General Electric (GE) asal Amerika, untuk membuat desain bracket jet.
Kompetisi itu diikuti hampir 700 orang dari berbagai negara, yang salah satu pesertanya adalah doktor lulusaan Oxford University yang berpengalaman di Swedish Air Force dan bekerja di perusahaan Airbus. Kini, ratusan karya Dtech-Engineering menjadi produk dunia, mulai dari chasing ponsel, produk kesehatan dan bagian kendaraan. Desain Dtech-Engineering kini dipakai di beberapa negara di Eropa dan Asia dan memiliki nilai ekonomis tinggi.
Setelah jerih payahnya menunjukkan hasil, Arfian tak lupa mengabdikan dirinya ke masyarakat Salatiga dan dunia pendidikan di Indonesia. Melalui DTech Innovation Center yang ia dirikan, Arfian melakukan pembinaan bagi masyarakat umum, mahasiswa, dan siswa SMK/SLTA dari seluruh Indonesia untuk dilatih sesuai bidang yang ditekuninya, tanpa membayar biaya apapun. Sangat pantas jika rasanya jika lulusan SMK dengan prestasi mendunia ini menjadi salah satu nominator 7 Millenial Heroes yang diselenggarakan oleh sindonews.