Jangan Kalah Disiplin dengan Vietnam!
Negara berpenduduk lebih dari 100 juta jiwa ini berbagi perbatasan dengan China dan berjarak sekitar 1.200 mil dari tempat wabah itu pertama kali dilaporkan di Wuhan. Negara ini telah mengatasi peluang dalam perang global melawan COVID-19. Garis pantainya cukup panjang dengan perbatasan terpanjang dengan Laos, tetangganya sesama sosialis.

MONITORDAY.COM – Pembatasan social menjadi salah satu kunci pencegahan penularan virus corona. Salah satu negara yang dianggap mampu mengendalikan wabah ini adalah Vietnam.
Negara berpenduduk lebih dari 100 juta jiwa ini berbagi perbatasan dengan China dan berjarak sekitar 1.200 mil dari tempat wabah itu pertama kali dilaporkan di Wuhan. Negara ini telah mengatasi peluang dalam perang global melawan COVID-19. Garis pantainya cukup panjang dengan perbatasan terpanjang dengan Laos, tetangganya sesama sosialis.
Pada 10 April, Pemerintah Vietnam melaporkan 257 kasus yang dikonfirmasi dengan 144 pasien sembuh dan tanpa kematian. Data ini memberi harapan besar bahwa wabah ini bisa diegah penularannya dengan disiplin tinggi.
Respons negara ini terhadap wabah telah mendapat pengakuan internasional, termasuk dari World Health Organization dan World Economic Forum, untuk model pencegahan penyakitnya yang komprehensif dan berbiaya rendah.
Dari era Perang Perlawanan Vietnam melawan kolonialisme, hingga SARS dan COVID-19, Vietnam memiliki sejarah keberhasilan dalam memerangi penyakit mematikan. Selama ini Vietnam masih berkutat dengan kontaminasi bahan kimia berbahaya sisa perang, malaria, TBC, dan HIV.
Supermarket dan layanan penting lainnya tetap terbuka, tetapi diinstruksikan untuk menjaga kesehatan pelanggan dengan memeriksa suhu mereka sebelum memasuki gedung dan memberi mereka pembersih tangan.
Pemerintah Vietnam mengendalikan harga dan mencegah kepanikan warga sehingga tidak terjadi aksi borong apalagi penjarahan.
Untuk memastikan jaminan sosial bagi pekerja yang terkena dampak, Vietnam telah menyetujui paket dukungan keuangan senilai 111,55 juta dolar yang mencakup semua biaya untuk pekerja di karantina atau sedang dalam pemulihan dari penyakit.
Pejabat mulai menyiapkan strategi untuk memerangi wabah segera setelah kasus pertama muncul di Cina. Pada tanggal 1 Februari, Perdana Menteri Nguyen Xuan Phuc menandatangani Keputusan No.173.QD-TTG, mengkategorikan virus ini sebagai penyakit menular Kelas A "yang dapat menular dengan sangat cepat dan menyebar secara luas dengan tingkat kematian yang tinggi."
Deklarasi darurat nasional ini muncul setelah kasus keenam coronavirus di negara itu dilaporkan. Pemerintah Vietnam telah membentuk Komite Pengarah untuk Pencegahan dan Kontrol COVID-19 untuk mempercepat respons terhadap pandemi. Pedoman resmi untuk pengobatan COVID19 telah diedarkan di seluruh negeri.
Kementerian Informasi dan Komunikasi dan Kementerian Kesehatan Vietnam telah membuat aplikasi bagi pengguna untuk melaporkan status kesehatan pribadi mereka dan menyebarkan informasi lebih lanjut. Di negara sosialis nyaris tidak ada debat tentang privasi terkait akses data individu oleh negara.
Anak muda untuk melakukan bagian mereka dan membantu negara mereka. Peran ini sangat penting mengingat anak muda menjadi segmen paling potensial menjadi agen pembawa virus walaupun mereka tidak menunjukkan gejala. Mobilitas anak muda yang bisa dibatasi secara efektif mampu menekan penularan.