DTKJ Sarankan Alih Rute Angkutan Umum di DKI Jakarta

Pergantian kepemimpinan membawa warna tersendiri dalam kebijakan transportasi di tahun 2017, perbedaan pendekatan dan gaya politik menjadi warna dalam pengambilan kebijakan mengatasi kemacetan di Jakarta.

DTKJ Sarankan Alih Rute Angkutan Umum di DKI Jakarta
Angkutan umum

MONITORDAY, Jakarta -- Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) menyarankan dilakukan pengalihan rute (rerouting) angkutan umum secara menyeluruh di DKI Jakarta, sebelum beroperasinya anggkutan massal MRT, LRT Kelapa Gading-Velodrome, LRT Jabodebek.

Ketua Komisi Hukum dan Humas DTKJ Ellen Tangkudung mengatakan, kabijakan itu mesti segera dilakukan guna menghindari penumpukkan penumpang akibat adanya masa tenggang kosong atau waktu tunggu angkutan yang terintegrasi ke angkutan massal berbasis rel tersebut.

“Kalau sudah beroperasi ada masa tenggang kosong lama tidak ada yang mengantarkan atau sedikit angkutan umum yang mengantarkan orang ke angkuta umum masal itu," kata Ellen saat konferensi pers di Ruang Rapat DTKJ, Dinas Perumahan Rakyat dan Pemukiman, Kamis (25/1/2018).

Menurutnya, pengalihan rute angkutan umum ini akan berdampak positif pada pemenuhan hak warga dalam mendapatkan pelayanan transportasi yang berkualitas. Peran angkutan umum eksisting menjadi lebih signifikan dalam membantu Sistem Angkutan Umum Massal (SAUM).

Selain itu, gesekan antara Transjakarta dan angkutan umum yang saat ini banyak menghambat perluasan rute Transjakarta dapat dihindari, jika seluruh rute dan layanan angkutan umum eksisting ditata ulang dan diintegrasikan ke jaringan angkutan masal.

"Harus ada integrasi tiket, penjadwalan, dan operasional untuk rute yang menyangkut hingga mikrolet dan bus. DKI punya ruang kendali, tinggal dibuat modern lagi dengan Intelligent Transportation System (ITS)," katanya.

Suandri Ansah