Jaga Marwah, Ulama Diminta Batalkan Itjima untuk Salah Satu Capres

Para ulama diminta untuk membatalkan Ijtima yang mendukung salah satu capres di Pemilu tahun 2019. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga marwah ulama senagai tokoh penting di agama Islam.

Jaga Marwah, Ulama Diminta Batalkan Itjima untuk Salah Satu Capres
Ketua DPP Teman Jokowi, Samsul B Ibrahim/foto: istimewa

MONITRODAY.COM – Para ulama diminta untuk membatalkan Ijtima yang mendukung salah satu capres di Pemilu tahun 2019. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga marwah ulama senagai tokoh penting di agama Islam.

“Meminta agar para ulama membatalkan Itjima Ulama terhadap salah satu Calon Presiden. Ini agar kredibilitas dan marwah ulama sebagai panutan umat islam tetap terjaga,” tutur Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Teman Jokowi Samsul B. Ibrahim, dalam keterangan tertulis yang diterima Rabu, (16/1).

Samsul mengatakan, bahwa dirinya sebenarnya tidak keberatan dengan adanya Ijtima’ Ulama, namun menurutnya, yang menjadikan tidak baik adalah adanya hal-hal yang tidak mencerminkan Islam dilakukan oleh Capres yang didukung ijtima, yang pada akibatnya merendahkan marwah Ulama itu sendiri.

“Saya tidak keberatan dengan Itjima Ulama selama yang didukung masih mencerminkan perilaku umat Islam,” ucapnya.

Samsul mengatakan, salah satu Calon Presiden tersebut dinilai tidak mencerminkan sebagai wakil umat Islam. “Contoh riil nya tidak berani ikut tes baca Al-Quran yang diselenggarakan oleh Dai Aceh,” tuturnya.

Samsul juga mengatakan, hal lain yang tidak mencerminkan wakil umat Islam yaitu, Capres tersebut sering menyebarkan hoaks atau kabar bohong seperti kasus Ratna Sarumpaet.

“Hoaks lainnya yang disampaikan oleh Capres tersebut adalah penggunaan selang cuci darah di Rumah Sakit dan Indonesia akan Punah.  Yang terbaru adalah cadangan BBM dan beras hanya tersedia dalam 20 hari yang disampaikann pada saat pidato kebangsaan,” ungkap Samsul.

Padahal menurut Samsul, dilarang keras untuk menyampaikan kabar bohong atau hoaks karena bisa memecah belah sesama muslim.

“Sudah seharusnya, menurut hemat saya, ulama membatalkan Itjima ulama kepada Capres tersebut, karena capres tersebut tidak mencerminkan perilaku umat islam,” tegas Samsul.