Isu Reshuffle Kabinet Mencuat, Begini Kata Ketum PAN

MONITORDAY.COM - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan enggan berkomentar saat ditanya soal perombakan (reshuffle) kabinet di pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin. Menurutnya, semuanya merupakan hak prerogatif Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait urusan kabinet.
"Itu urusan presiden. Kalau saya ini, wakil ketua MPR mengerti aturan. Jadi, kalau soal reshuffle terserah beliau saja. Saya nggak ngurus itu, itu urusan beliau," kata Zulkifli setelah menghadiri Workshop Nasional DPP PAN, di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Senin (4/10/2021).
Ia pun menegaskan, bergabungnya PAN ke pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin untuk memperkuat pemerintahan. Dalam hal ini, partai berlambang matahari ini akan berperan memastikan roda pemerintahan tetap berjalan dengan baik maupun memastikan berakhirnya perpecahan dua kubu perihal politik.
"Melihat perkembangan kita berbangsa, PAN tentu agak prihatin. Oleh karena itu, kami beberapa hari yang lalu rakernas melibatkan seluruh Indonesia, akibat Pilpres 2014, 2019 dan 2024 terjadi pembelahan. Pembelahan itu terjadi sampai ke dusun-dusun, tentu narasi-narasi negatif yang memecah belah itu," tegas Zulkifli,
Selain itu, Zulkifli menyatakan, PAN merapat ke koalisi pemerintahan karena selama ini ada kubu yang menstigma presiden kurang dekat dengan Islam. Lalu anggapan ini ditegaskan Zulkifli tidak benar.
Sebab, di jajaran pemerintahan ada sejumlah cendikiawan Islam seperti Wapres Ma’ruf Amin, Menko Polhukam Mahfud MD juga Menko PMK Muhadjir Effendy.
Selanjutnya ada juga Menhan Prabowo Subianto, Menparekraf Sandiaga Uno yang bersaing dengan Jokowi-Ma’ruf Amin di Pilpres 2019.
“Ada yang mengatakan pemerintah kurang dekat sama Islam, (itu) tidak betul. Saya bilang buktinya wakilnya Ketua Majelis Ulama. Kemudian ada Prof Mahfud, ada Prof Muhadjir diperkuat lagi oleh Bapak Prabowo dan Sandi," imbuh Zulkifli.