Islam dan Sukarno di Mata Muhammadiyah dan DDII

Semangat dan pemikiran Sukarno merupakan salah satu bukti kedekatannya dengan Islam.

Islam dan Sukarno di Mata Muhammadiyah dan DDII
Istimewa

MONDAYREVIEW.COM – Kendati kerap berpolemik dengan dengan tokoh-tokoh Islam soal Islam dan negara. Kecintaan Presiden Sukarno terhadap Islam tidak bisa dibantahkan.  Bukti kecintaannya, selama hidupnya Sukarno banyak menulis soal pembaruan pemikiran Islam, termasuk tulisan “Memadukan Pemikiran Islam” yang menjadi perdebatan waktu itu.

Demikian disampaikan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir, seperti dilansir Republika, Selasa (6/6).

Haedar mengungkapkan semangat dan pemikiran Sukarno merupakan salah satu bukti kedekatannya dengan Islam. Ia pun mengatakan sepanjang hidupnya Sukarno selalu memperbincangkan pemikiran dan aktualisasi Islam di tengah kehidupan modern.  

"Sukarno dan Islam itu dekat dan memiliki pertautan. Sukarno beragama Islam dan selalu memiliki semangat dan pemikiran pada Islam progresif atau Islam berkemajuan," jelasnya.

Penilaian yang serupa juga disampaikan oleh Ketua Umum Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) Mohammad Siddik. Ia mengungkapkan hubungan Sukarno dengan umat Islam dulu cukup baik. Bahkan, beliau menganjurkan untuk menggali semangat Islam. Sebab, menurut dia, kebanyakan orang hanya menjalankan syariat Islam sebatas ritual. Tujuannya untuk mendapatkan semangat dan dorongan untuk mengisi kemerdekaan Indonesia.

"Beliau mengatakan Pancasila itu dapat diisi oleh ajaran Islam, silakan orang Islam mengisi Pancasila menurut aspirasi Islam, itu pandangan beliau, banyak yang menyambut itu," katanya, Senin (6/5).

Siddik mengungkapkan bahwa Sukarno melihat bahwa umat Islam merupakan umat terbesar di Indonesia. Masyarakat Muslim mempunyai aspirasi dan potensi, sehingga hubungan beliau dengan golongan Islam cukup baik.