International Coffee Day Menarik Ribuan Pecinta Kopi di Lampung

Target kegiatan ini adalah meningkatkan pertumbuhan konsumsi lokal kopi Lampung

International Coffee Day Menarik Ribuan Pecinta Kopi di Lampung
istimewa

MONDAYREVIEW.COM - Ribuan orang ngopi bareng di Hari Kopi Internasional (International Coffee Day), Bandar Lampung, bareng Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo.

Kopi robusta Lampung yang sudah mendunia dan juga kopi dari berbagai daerah tersaji di acara yang dihelat 29 September hingga 1 Oktober 2017 ini.

“Target kegiatan ini adalah meningkatkan pertumbuhan konsumsi lokal kopi Lampung. Kami mendorong masyarakat Lampung usia dewasa mengonsumsi berbagai rasa dan varian kopi Lampung,” kata Gubernur Ridho dalam keterangan persnya, (30/9).

Gubernur Ridho berharap di International Coffee Day ini berbagai kafe, restoran, rumah makan, dan tempat kuliner lainnya ikut menawarkan kopi robusta Lampung kepada tamunya. 

Perhelatan ini, menurut dia, merupakan upaya mengingatkan kembali program rehabilitasi kopi yang dicanangkan Wakil Presiden RI pada 2014. Pencanangan itu menargetkan produktivitas kopi Lampung dapat meningkat di atas 1 juta ton per hektare. 

’’Kami berharap ada penggantian tanaman kopi yang berumur di atas 30 tahun dengan tanaman kopi yang lebih produktif,” ujar Gubernur Ridho.

Selain peningkatan kesejahteraan petani kopi melalui teknologi budi daya, kegiatan pertama di Lampung ini juga ingin menumbuhkan destinasi wisata kopi. Menurutnya, perkebunan yang baik akan menjadi daya tarik wisata. 

“Perkebunan kopi dapat dijadikan destinasi wisata. Ini sejalan dengan tiga program prioritas pembangunan Lampung, yaitu pertanian, industri, dan pariwisata,” kata Ridho.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Lampung Budiharto menambahkan, kemeriahan Hari Kopi Internasional ini diisi dengan berbagai kegiatan yang melibatkan masyarakat dan komunitas penikmat kopi, baik dari dalam maupun luar Lampung terdiri dari 16 Provinsi. 

Sejumlah negara buyer Eropa, Asia, dan Amerika hadir, termasuk para duta besar negara sahabat seperti, Malaysia, Vietnam, Colombia, dan juga para barista dari dalam dan luar negeri.

"Acaranya sengaja dikemas rileks agar tercipta suasana menikmati kopi sesungguhnya. Ada pagelaran tari dari Kabupaten Lampung Barat. Sebagai penghasil kopi robusta terbaik, Lambar tampil all out di acara ini,” ungkap Budiharto.

Budiharto mengatakan, kegiatan ini sebagai pemicu wisata kopi yang sedang digalakkan Provinsi Lampung. Selain bertujuan untuk memperlihatkan indahnya suasana, pemandangan dan lokasi perkebunan di daerah penghasil kopi, juga untuk memberikan pengetahuan budidaya kopi kepada peserta khususnya kepada para petani.

”Para petani diberikan pengetahuan dan teknologi budidaya kopi. Sedangkan untuk wisatawan wisata kopi, akan ditunjukkan proses pembuatan kopi termasuk kopi Luwak yang sangat terkenal," ujar Budiharto.

Pada Sabtu 30 September, peserta diajak berwisata kopi ke kebun PT Nestle, Pekon Negeri Agung, Kecamatan Talang Padang, Tanggamus. Di sana peserta mendapat penjelasan tentang budi daya kopi berstandar internasional. 

PT Nestle Indonesia akan membagikan 60 ribu bibit kopi unggul yang mampu menghasilkan satu ton per hektare. Penikmat kopi juga dihibur dengan pemutaran film ‘Filosofi Kopi’ dan pemilihan Duta Kopi yang disaring dari lima kampus ternama Lampung. 

  •