Ini Kata Mendikbud Soal Materi Reproduksi Masuk Kurikulum

Materi kesehatan reproduksi yang akan masuk ke dalam kurikulum sekolah membutuhkan waktu lama.  

Ini Kata Mendikbud Soal Materi Reproduksi Masuk Kurikulum
Pertemuan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim di Kantor Kemendikbud, Kamis (26/12/19)

MONITORDAY.COM - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo berharap materi kesehatan reproduksi dapat masuk ke dalam kurikulum sekolah.

Hal itu disampaikan Hasto saat menemui Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim di Kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta Pusat, pada Kamis, (26/12/19).

“Kami dengan Kemendikbud sudah ada perjanjian kerja sama tapi masih secara umum terkait Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga. Kalau diizinkan, materi kesehatan reproduksi bisa masuk kurikulum di sekolah," ungkap Hasto kepada Nadiem , Jumat (27/12/2019).

"Materi kesehatan reproduksi nanti lewat modul-modul yang sangat terseleksi. Kami ingin menindaklanjuti kerja sama ini dalam bentuk yang lebih rinci lagi dan juga terkait materi kependudukan dan pembangunan keluarga. Kami siap menyiapkan materinya.” imbuhnya kemudian.

Mendengar pendapat Hasto, Nadiem mengatakan materi kesehatan reproduksi yang akan masuk ke dalam kurikulum sekolah membutuhkan waktu lama.  

“Karena harus menunggu struktur kurikulum yang baru. Dan (saat ini) kami arahnya merampingkan substansi. Ada arahan Presiden Joko Widodo untuk penyederhanaan kurikulum pendidikan. Perlu revitalisasi kurikulum atau simplifikasi," ucap Nadiem di hadapan Hasto.

"Masuk dalam kurikulum harus ada proses redefinisi--merumuskan batasan dengan melihatnya dari sudut lain. Hal ini harus disiapkan secara matang. Saya harap BKKBN segera menyiapkan materi-materi terkait kesehatan reproduksi yang benar-benar penting. Sehingga mudah dipahami guru dan murid. Siapkan saja materi-materi yang akan masuk dalam kurikulum," tandas Mendikbud.