Ini Cara Audifah Indrawan Menghadapi Karateka dari Eropa

Lawannya dari negara Eropa kakinya panjang-panjang. Tangan selalu siap.

Ini Cara Audifah Indrawan Menghadapi Karateka dari Eropa
Audifah Indrawan (ditpsmp)

MONDAYREVIEW.COM - Tim Indonesia Tingkat SMP berhasil merebut 4 medali emas, 3 medali perak, 2 medali perunggu dalam kompetisi karate internasional The 31st Coupe Internationale de Kayl 2017. Salah satu penyumbang medali emas yakni Audifah Indrawan. Audifah meraih medali emas Kumite Perorangan Male U-16 -52 kg.

Pertandingan pada tahun ini lebih ketat karena jumlah peserta bertambah. Para atlet SMP Indonesia di tengah lawan-lawan yang lebih banyak dan memiliki fisik yang lebih besar. Ditambah lagi ada negara yang mengirimkan Tim Nasional, diantaranya Austria, Belgia, Prancis, Luxemburg yang sedang uji coba dalam persiapan kejuaraan dunia junior, cadet dan U-21 di Spanyol.

“Lawan paling susah dari Prancis. Pas final saya sempat tertinggal angka 1-0. Saya berusaha agar bisa menghindari dan alhamdulillah,” kata Audifah Indrawan di Bandar Udara Soekarno-Hatta, Rabu (18/10).

Menghadapi lawan dari berbagai negara Eropa, siswa SMPN 1 Sunggal ini mengaku didikan dari training center menjadi resep tersendiri.

“Lawannya dari negara Eropa kakinya panjang-panjang. Tangan selalu siap,” ujar Audifah yang bercita-cita menjadi polisi.

Menurut Audifah selama melakoni olahraga karate, dirinya mendapatkan karakter disiplin dan mandiri. Di samping itu kebersamaan yang kompak dengan sesama para peserta training center menjadi hal yang begitu berharga baginya.

Jika pada ajang Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN), Audifah meraih medali emas Kumite Putra -50 kg, maka itulah gerbang pembuka bagi dirinya untuk dapat melanglang buana ke berbagai negara di dunia. Kala mengikuti The 31st Coupe Internationale de Kayl 2017, dirinya selain beranjangsana ke Luxemburg, juga mendapatkan kesempatan ke Paris, Prancis dan Turki. Dirinya mengaku paling senang di Paris dimana berkesempatan berpose berlatarbelakangkan Menara Eiffel.