Indonesia-Tiongkok Terus Jalin Kerjasama Implementasi Kemitraan Strategis
Di sela-sela kehadirannya dalam KTT Belt and Road Forum International, di Beijing, Presiden Jokowi melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden RRT Xi Jinping.

MONDAYREVIEW.COM- Di sela-sela kehadirannya dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Belt and Road Forum International, di Beijing, Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden RRT Xi Jinping, di Gedung Great Hall of the People, Beijing, Minggu (14/5).
Pada kesempatan itu, Presiden Jokowi menegaskan keinginannya untuk memanfaatkan konferensi tinggi Belt and Road Forum untuk menciptakan momentum segar, terutama untuk kerja sama RRT-Indonesia dalam rangka One Belt One Road (OBOR).
"Saya meyakini jika inisiatif Belt and Road akan lebih memperkokoh hubungan ekonomi antar kedua negara, terutama karena Indonesia memiliki fokus pada pembangunan infrastruktur, konektivitas dan poros maritim," katanya dikutip laman kemlu.go.id, Selasa (16/5).
Dalam kaitan itu, Presiden Jokowi mengundang secara khusus pemerintah Presiden Xi untuk bekerja sama dengan pemerintah Indonesia di tiga mega proyek.
Ketiga mega proyek yang ditawarkan itu adalah proyek koridor ekonomi terintegrasi, konektivitas, industri, dan pariwisata di Sumatera Utara antara lain fasilitas Pelabuhan Kuala Tanjung dan akses jalan dari Kota Medan hingga Sibolga.
“Kesempatan investasi di Sulawesi Utara yang akan meningkatkan infrastruktur di Bitung-Manado-Gorontalo melalui akses jalan, jalur kereta api dan pelabuhan serta bandara; dan investasi proyek energi dan pembangkit listrik di Provinsi Kalimantan Utara,” imbuhnya.
Perlu diketahui pada pertemuan tersebut kedua kepala negara ini menyaksikan langsung penandatanganan dokumen kerja sama yaitu implementasi kemitraan strategis komprehensif Indonesia-Tiongkok pada 2017-2021. Penandatanganan dilakukan oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dengan Menlu RRT Wang Yi.
Selain itu, penandatanganan dokumen kerja sama Ekonomi dan Teknik Tiongkok-Indonesia yang ditandatangani oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro dengan Menteri Perdagangan Tiongkok Zhong Shan.
Kemudian kerja sama ketiga yaitu fasilitasi proyek kereta cepat Jakarta-Bandung ditandatangani oleh Direktur Utama PT KCIC Hanggoro dengan Direktur Utama Bank Pembangunan Nasional Tiongkok Hu Huaibang dengan nilai komitmen kerja sama sebesar 4,498 miliar dollar AS.