Indonesia Masih Impor Bahan Bakar, Arcandra Minta Pertamina Tingkatkan Produksi
MONDAYREVIEW.COM, Surabaya – Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar mengaku saat ini Indonesia masih melakukan impor bahan bakar. Jika impor terus-menerus dilakukan, Indonesia akan terancam krisis.

MONDAYREVIEW.COM, Surabaya – Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar mengaku saat ini Indonesia masih melakukan impor bahan bakar. Jika impor terus-menerus dilakukan, Indonesia akan terancam krisis.
“Salah satunya kita bisa krisis energi, karena sebagian bahan bakar kita masih impor,” kata Arcandra saat menjadi pembicara diskusi dengan tema Kemandirian Energi, di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, seperti dilansir Viva.co.id, Sabtu (29/10).
Saat ini, ungkapnya, baru 800 ribu barel per hari yang bisa diproduksi Indonesia. Padahal, berdasarkan kapasitas yang dimilikinya, Indonesia seharusnya bisa memproduksi 1,6 juta barel per hari.
“Kalau merujuk data itu, jelas masih ada sisa kapasitas yang belum kita produksi selama ini,” ujar Arcandra.
Menurutnya, pemerintah saat ini tengah berusaha meningkatkan kemampuan produksi tersebut. Caranya, dengan mengelolah kembali sejumlah blok yang masa kontraknya telah habis.
“Jadi yang kontraknya sudah habis, tidak bisa diperpanjang lagi, dan Pertamina harus bisa mengelolah daerah yang menjadi wilayah kontrak minyak, dan gas bumi,” tuturnya.
Arcandra berharap, ke depan semakin banyak blok yang bisa dikelolah Pertamina. Sebab, hal itu merupakan salah satu kunci untuk mewujudkan kedaulatan energi.
“Karena kita tidak ingin muncul masalah terkait energi bagi Indonesia, apalagi sampai muncul embargo,” pungkas Arcandra.
(Jam)