Indonesia Butuh Pemimpin Kuat dan Berani untuk Lindungi Pancasila
Kondisi saat ini seperti tahun 1965. Pancasila sedang diganggu oleh paham tertentu.

MONDAYREVIEW.COM – Kondisi saat ini seperti tahun 1965. Dahulu yang menganggu atau merongrong Pancasila dari paham kiri atau komunisme. Tapi, saat ini adalah aliran kanan keagamaan.
Demikian disampaikan oleh ,” ungkapnya Ketua Fraksi Partai NasDem DPR Viktor Bungtilu Laiskodat kepada ratusan kader NasDem Sumba Barat, NTT, Rabu, (26/7).
Viktor menjelaskan aliran kanan yang dimaksud adalah kelompok ekstrim agama yang ingin menggantikan ideologi Pancasila dengan sistem khilafah. "Mereka ini menamakan dirinya HTI yang berniat meruntuhkan Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan konsep khilafah.
Oleh karena itu, saat ini Indonesia membutuhkan pemimpin kuat untuk bisa menangkal segala macam paham intoleran maupun radikal yang bisa memecah belah bangsa.
Selain itu, Indonesia juga membutuhkan pemimpin yang berani untuk berhadapan dengan kelompok-kelompok intoleran model ini. "Kalau pemimpinnya tanggung-tanggung, kondisi ini bisa berbahaya. Makanya, kita di Pilgub NTT 2018 mendorong Jacky Ully sebagai Cagub supaya NTT aman dan tidak tervirusi oleh gerakan intoleran," imbuhnya.
Viktor menambahkan, beragama adalah hak setiap warga negara dan itu positif. Namun, menurutnya, yang menjadi persoalan saat agama dijadikan alat perusak. "Kita atau siapapun beragama itu bagus, tetapi kalau beragamanya sudah kencendrungan untuk menghancurkan sesama bangsa, itu tentu tidak bagus!" Tegasnya.