Ketika Pandemi Covid-19 Memantik Lahirnya Habit Baru
Selain menghadirkan kisah pilu nan menyesakkan dada, pandemi Covid-19 ternyata juga menyajikan hikmah luar biasa juga habit baru bagi umat manusia.

MONDAYREVIEW.COM – Selain menghadirkan kisah pilu nan menyesakkan dada, pandemi Covid-19 ternyata juga menyajikan hikmah luar biasa bagi umat manusia. Paling tidak itu terlihat dari keberhasilan negara Vietnam menghadapi virus kurang ajar ini.
Negara Paman Ho ini sejatinya memiliki letak geografis yang begitu dekat dengan sumber pertama Covid-19 berkembang, yaitu Wuhan. Namun jika melihat data dari laman penyedia data statistik independen, Worldmeters, kasus tyang terkonfirmasi hanya 270 dan nol kematian.
Muchlas Rowi adalah CEO MONDAY MEDIA, dalam diskusi Kopi Pahit yang dihelat Ahad (3/5/2020) siang, dia mengungkapkan jika apa yang diraih Vietnam saat ini adalah buah dari etos dan kedisiplinan tinggi warganya.
“Vietnam adalah salah satu negara yang berbatasan langsung dengan China. Letak geografisnya yang dekat membuat negara ini secara logika bakal kalap karena lebih mungkin menuai serangan virus corona. Tapi data membuktikan, Vietnam nol kematian,” kata Muchlas.
Muchlas menceritakan, jika dirinya pernah suatu kali berkunjung selama 10 hari ke Hanoi Vietnam. Selama di sana pernah suatu ketika mendapati sebuah kejadian luar biasa. Dua buah motor bertabrakan di jalan raya, tapi hebatnya semua bisa diselesaikan dengan cepat, mudah dan damai.
“Ketika 10 hari di Vietnam saya pernah melihat ada tabrakan dua buah motor. Hebatnya, kejadian tersebut sama sekali tak memicu keributan, dengan cepat mereka selesaikan secara damai. Koran dibawa ke rumah sakit, persoalan selesai,” kisahnya.
Seperti dalam kejadian itu, Muchlas melihat ada etos dan kedisiplinan di balik keberhasilan warga Vietnam dalam menekan angka kasus Covid-19.
Muchlas yang merupakan Komisaris Independen PT Jamkrindo (Persero) ini sangat berharap, jika etos dan kedisiplinan yang dimiliki warga Vietnam itu dapat juga dijalankan warga Indonesia terutama di tengah pelaksanaan ibadah puasa. Apalagi menurut dia, sudah ada kabar-kabar yang jadi angin segar saat ini.
“Di beberapa daerah kita sudah bisa menemukan nol kasus dan nol kematian. Kita berharap ini menjadi angin segar, namun tentu syaratnya kita ketat terhadap protokol kesehatan,” harapnya.
Muchlas menjelaskan, jika melihat pengalaman banyak negara maka sebetulnya lockdown atau tidak itu bukan jadi soal. Kata dia, yang penting adalah masyarakat kita disiapkan untuk melakukan kebiasaan baru.
“Penting bagi kita semua untuk mulai membiasakan habit baru. Mulai dari memakai masker, jaga jarak, dan tentu saja menghindari kebiasaan yang tidak sehat,” tuturnya.
Hikmah lain yang menurut Muchlas bisa dipetik dari pandemi Covid-19 adalah silaturrahmi yang terjalin begitu kuat. Jika taka da Covid-19, belum tentu tali silaturrahmi itu bisa kita kita lebih kuat.
“Selama pandemi keluarga kami punya kebiasaan baru, yaitu kajian subuh di hari Ahad. Inilah habit baru selain protokol kesehatan,” pungkasnya.