Menanti Kejayaan Islam
KEMENANGAN dakwah Islam merupaka janji yang pasti Allah Swt.

KEMENANGAN dakwah Islam merupaka janji yang pasti Allah Swt. berikan kepada umatnya. Kemenangan itu akan diberikan ketika umat ini telah memenuhi syarat dan siap meraihnya. Karena janji-Nya adalah kepastian yang tidak ada satupun makhuk yang bisa menolaknya. Apabila Allah swt telah berkehendak, meskipun seluruh makhluk bersatu padu untuk menolaknya, niscaya apa yang mereka lakukan itu akan sia-sia atau tidak ada gunanya. Ada minimal tiga syarat yang harus dipenuhi dalam mewujudkan kemenangan dakwah :
Pertama, Niat ikhlas. Dalam berjuang demi tegaknya Islam, yang pertama kali harus dilakukan adalah meluruskan niat. Niat haruslah hanya untuk Allah swt. Bukan untuk kesenangan dunia yang fana dan menipu.
Niat ikhlas itu, diantaranya adalah untuk menolong Agama Allah. Karena siapa yang menolong AgamaNya, pastilah akan ditolongNya. Firman Allah, Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu. Dakwah yang selalu menjadi nafas kehidupan kita, haruslah dihiasi oleh keikhlasan hati karena dan hanya untuk Allah Swt.
Kedua, Taat kepada pemimpin. Keberadaan pemimpin dalam sebuah kelompok yang memperjuangkan Islam adalah sebuah keharusan. Pemimpin ini hendaknya adalah orang yang faqih, takut kepada Allah, ikhlas dan mengetahui strategi yang tepat dalam menyampaikan risalah Islam.
Maka, ketaatan yang benar kepada pemimpin yang tepat adalah niscaya demi menangnya Dakwah Islam. Ketaatan tersebut pastilah mendatangkan pertolongan Allah, sehingga dakwah Islam benar-benar mencapai puncaknya. Dalam surat Al Anfal ayat 46, Allah berfirman, : Dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. Dari ayat tersebut kita dapati sebuah kesimpulan bahwa ketaatan merupakan syarat mutlak bagi sebuah kemenangan.
Ketiga, Sabar disertai komitmen. Jangan maknai sabar dengan berdiam diri. Sabar maknanya menahan disertai oleh ikhtiar. Menahan dalam makna tetap bergerak seperti apa yang diinstruksikan pemimpin, meski kadang tidak sesuai dengan keinginan dan pendapat kita. Bersamaan dengan sabar, komitmen harus diikat kuat. Komitmen dalam berjuang, baik secara fisik maupun finansial. Karena Perjuangan dakwah ialah kontribusi nyata dari segala aspek yang kita miliki.