Harus Ada Sanksi Tegas Bagi Pelanggar PSBB
Sudah saatnya para petugas dilapangan melakukan cara represif dan tegas agar membuat efek jera bagi pelanggar PSBB. Karena faktanya di lapangan para pelanggar malah lebih galak dari petugasnya.

MONITORDAY.COM - Jaksa Agung ST Burhanuddin, menyarankan penerapan sanksi tegas kepada para pelanggar ketentuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Menurutnya, saat petugas di lapangan masih mengedepankan sikap preventif terkait penerapan PSBB, maka hal ini hanya sedikit membuat efek jera para pelanggar.
"Kita lihat yang ditayangkan di tv, bagaimana mereka (pelanggar) ketika dilakukan operasi membantah. Bahkan lebih galak lagi yang diperiksa. Ini adalah hal-hal yang mengkhawatirkan," ujarnya, dalam konferensi pers di BNPB, Jumat (8/7).
Burhanuddin mengatakan, sudah saatnya para petugas dilapangan melakukan cara represif dan tegas agar membuat efek jera bagi pelanggar PSBB. Karena faktanya di lapangan para pelanggar malah lebih galak dari petugasnya.
"Supaya muka teman- teman di lapangan itu tidak malu. Bayangin aja, yang kami lihat di Bogor. Lebih galak malah objek yang diperiksa daripada pemeriksanya," ungkapnya.
Menurut dia, hal tersebut merupakan hal yang tidak sehat dan harus dilakukan penindakan.
"Tentunya dalam penindakan nanti bisa dilakukan tilang tipiring, atau mungkin juga bisa dengan acara singkat dengan adanya pemberkasan dan ada batas waktunya. Sehingga tidak butuh waktu lama dapat dibawa ke persidangan," jelasnya.
Burhanuddin mengatakan, Kepala Gugus Tugas menyetujui saran tersebut. Namun memang perlu dilakukan evaluasi. Selain itu, ia mengaku juga memberikan masukan dan saran terkait harga alat kesehatan (Alkes) yang tinggi.
"Kami sedang membuat kajian- kajianya. Semoga bisa cepat dan segera kami sampaikan kepada departemen kesehatan supaya ada revolusi dalam pengadaan alkes itu," ungkapnya.