Kenapa Artis Gemar Pakai Narkoba, Ini Penjelasan Doktor Psikologi
Tekanan dan ritme kerja tak menentu, disertai gaya hidup yang hedonis-sekuler mendorong sebagian artis terjerat penyalahgunaan narkoba.

MONITORDAY.COM -- Awal tahun ini polisi menangkap beberapa artis karena menggunakan narkoba. Mulai dari Roro Fitria, Fachri Albar, Putri Ratu Dangdut Elvi Sukaesih, Dhawiya Zaida dan Jennifer Dunn. Penangkapan mereka menambah panjang deretan publik figur yang tersungkur karena narkoba.
Kenapa kehidupan artis lekat dengan narkoba? Doktor Psikologi UIN Sunan Gunung Djati Agus Abdul Rahman menjelaskan, tekanan dan ritme kerja tak menentu, disertai gaya hidup yang hedonis-sekuler mendorong sebagian artis terjerat penyalahgunaan narkoba.
“Ekspektasi sosial terhadap artis itu memang sangat tinggi. Mereka dituntut untuk memenuhi ekspektasi tersebut dengan baik. Sebagian artis ada yang tidak sanggup memenuhi tuntutan itu dan menjadi sangat tertekan,” kata Dekan Fakultas Psikologi UIN Sunan Gunung Djati, Bandung ini kepada Monitorday.com.
Anggota Dewan Pertimbangan Asosiasi Psikologi Islam (API) ini melanjutkan, karena keterbatasan wawasan, pengaruh pergaulan dan lingkungan, kebiasaan hidup serba instan, dan jauh dari agama, membuat sebagian artis memilih cara instan dengan mengonsumsi narkoba untuk mengurangi tekanan hidupnya.
“Kondisi psikologis yang tertekan biasanya menjadi tidak cukup rasional dan tidak antisipatif. Kondisi tersebut membuatnya mudah terpengaruh. Jika tidak memiliki penghayatan keagamaan yang memadai, orang yang ada disekitarnya menjadi sangat berpengaruh,” jelas Agus.
Badan Narkotika Nasional (BNN) merilis, sepanjang tahun 2017 telah diungkap 46.537 kasus Narkoba dan 27 kasus Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) yang bersumber dari kejahatan Narkoba. BNN mengungkapkan, terdapat dari 739 zat narkotika jenis baru atau New Psychoactive Substances (NPS) di dunia, 68 di antaranya NPS beredar luas di Indonesia.
[Suandri Ansah]