Haedar Nashir: Masyarakat Harus Bijak Sikapi Bencana

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir bicara soal bencana yang beberapa waktu terakhir ini menjadi perhatian banyak pihak, dalam sebuah kultum ba'da sholat dhuhur, di Kantor PP Muhammadiyah, Yogyakarta, Kamis (4/10).

Haedar Nashir: Masyarakat Harus Bijak Sikapi Bencana
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir/foto: twitter @Muhammadiyah

MONITORDAY.COM - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir bicara soal bencana yang beberapa waktu terakhir ini menjadi perhatian banyak pihak, dalam sebuah kultum ba'da sholat dhuhur, di Kantor PP Muhammadiyah, Yogyakarta, Kamis (4/10).

Dalam kesempatan itu, Haedar mengatakan bahwa bencana yang terjadi merupakan takdir yang tidak bisa dielakkan, karena memang Indonesia pada dasarnya berada di kawasan rawan bencana. Menurutnya, fakta tersebut harus bisa disikapi dengan bijak oleh masyarakat.

Ia menjelaskan, bahwa Indonesia sudah digariskan berada dalam wilayah yang rawan bencana, yaitu berada di atas pertemuan lempeng bumi, yang mengharuskan masyarakatnya memiliki kesiapsiagaan dalam kebencanaan.

Karena itu, Ia berpendapat bahwa Indonesia sebagai negara yang mayoritas penduduknya adalah muslim, diperlukan adanya panduan kebencanaan yang berasas dari al Qur’an dan Sunnah. "Sehingga dalam diskurusus itu Muhammadiyah melalui Majelis Tarjih merumuskan Fiqih Kebencanaan,” tutur Haedar, seperti dilansir laman resmi Muhammadiyah.

Bencana menurut Haedar tidak selalu harus ditanggapi dengan pemahaman bahwa penyebab mutlaknya karena ulah kemaksiatan manusia. Ia menerangkan, bahwa di dalam al Qur’an setidaknya ada dua jenis penyebab kejadian fenomena alam. Pertama, memang karena keadaan alam yang mengharuskan terjadinya pergerakan yang tidak seperti biasanya. Kedua, karena perbuatan manusia.

Meski begitu, kata Haedar, kedua-duanya tidak terlepas dari Sunnatullah. Karena itu, manusia memang diharuskan menjaga ekosistem alam, karena alam juga akan merespon perilaku manusia terhadapnya. Ia mencontohkan dengan perbuatan orang yang membuang sampah sembarangan akan menganggu ekosistem dan bisa menyebabkan banjir.

Maka dari itu, kata Haedar, dalam menyikapi bencana, manusia Indonesia harus memiliki keilmuan dan pengetahuan yang cukup untuk meminimalisir dampak bencana. Bukan malah melakukan penghakiman sepihak, mengeluarkan statement yang semakin membuat gaduh.

"Seperti menyimpulkan sebab tunggal dari bencana yang terjadi adalah dari kemaksiatan manusia di daerah yang terkena gempa," pungkas Haedar.