Indonesia Masuk dalam Pusaran Politik Sara, Fajar Riza Ulhaq: Membela Islam Harus Sejalan Dengan Semangat Keindonesiaan
Cara membela Islam itu mempunyai banyak cara, seharusnya pembelaannya sejalan dengan keindonesiaan."

MONITORDAY.COM - Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk membela agama Islam, namun yang satu hal yang mesti diperhatikan, bahwa semangat membela Islam harus diletakan dalam konteks ke-Indonesiaan, menjadi bagian dari ruh membela Tanah Air. Demikian dikatakan intelektual muda Muhammadiyah, Fajar Riza Ulhaq dalam acara diskusi bertajuk "Merawat Keindonesiaan di Tengah Ancaman Politik Sara", di Pesantren Ekonomi Darul Ukhuwah, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Jumat, (6/4/2018).
"Cara pandang ke-Indonesiaan menjadi penting, lantaran maraknya isu Sara dalam situasi mutakhir muncul kepermukaan, terutama kaitannya dengan perilaku masyarakat Indonesia saat ini," ujar calon anggota DPR RI dari dapil Bogor ini.
Lebih lanjut, Fajar menuturkan, jika politik sara bisa dipahami dalam dua pengertian; Pertama, politik sara dalam kaitannya dengan Pilkada, Piplres, Pileg, dan yang lainnya.
Kedua, isu sara dalam kaitannya dengan prilaku politik, bagaimana isu sara digunakan untuk kepentingan politik tertentu untuk mengalahkan lawan poltiknya. Jika masyarakat mengunakan isu sara dalam politik, menurut Fajar maka akan berdampak serius.
"Akan berdampak pada adanya pecah belah, apalagi dengan kondisi masyarakat di Indonesia yang amat plural," kata Fajar.
Selain itu, Fajar juga sempat menyinggung soal religius masyarakat saat ini yang cenderung semu. dan kemajuan teknologi tak dapat dipungkiri ikut mendukung kecenderungan tersebut.
"Artinya ghiroh keagamaan yang tinggi, tapi tidak dibarengi dengan ilmu yang mendalam," ucap mantan Direktur Eksekutif Maarif Institut ini.
Selanjutnya, Fajar juga berujar, bila Islam di Indonesia saat ini cenderung emosional, hal ini menurutnya lantaran banjirnya Informasi yang kemudian berdampak pada kurangnya masyarakat memverifikasi data yang ada.
"Semua berita diterima bulat-bulat tanpa mau tahu kebenaran sesungguhnya," sambung Fajar.
Karena itulah menurut fajar, 'Merawat Keindonesiaan' dari maraknya isu politik sara harus didukung oleh seluruh elemen. Dalam konteks ini, maka penting kiranya peran para tokoh, peran lembaga pendidikan, dan juga peran penguasa.
Begitu juga soal hukum, kata Fajar, harus dilaksanakan dengan adil, jangan sampai memihak, dan anti intervensi. "Jangan sampai penguasa menegakan hukum jika ada tekanan saja. Jangan sampaisetelah ada demo yang berjilid-jiid maka baru hukum ditegakan" tegas Fajar.
[Mrf]