Hadiri Doa Kebangsaan, Jokowi Ajak Masyarakat Jaga Persatuan

Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla kompak menghadiri acara doa kebangsaan untuk memperingati 74 tahun kemerdekaan Indonesia, Kamis (1/8/2019) malam.

Hadiri Doa Kebangsaan, Jokowi Ajak Masyarakat Jaga Persatuan
Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla menghadiri acara Doa Kebangsaan 74 Tahun Indonesia Merdeka, di Halaman Istana Merdeka, Kamis (1/8) malam. (Foto: Agung/Humas)

MONITORDAY.COM - Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla kompak menghadiri acara doa kebangsaan untuk memperingati 74 tahun kemerdekaan Indonesia, Kamis (1/8/2019) malam.

Acara ini dihelat di halaman depan Istana Merdeka dan dihadiri 3000 tamu undangan dari Majelis Dzikir Hubbul Wathon dan perwakilan ormas keagamaan.

Saat memberi sambutan, Jokowi mengajak masyarakat untuk menjaga kemerdekaan dan menumbuhkan kerukunan antarumat beragama.

“Persaudaraan antarwarga negara menjadi modal kuat untuk menjaga persatuan dan menjawab persoalan bangsa. Semoga Allah selalu meneguhkan hari kita dalam melakukan kebaikan,” ujar Jokowi.

Menurut ketua panitia acara doa kebangsaan sekaligus Ketua Umum Pengurus Besar Majelis Dzikir Hubbul Wathon (PB MDHW), KH Mustofa Aqil Siradj, kegiatan ini juga dihadiri pimpinan berbagai organisasi masyarakat (ormas) Islam di Tanah Air dan pemuka lintas agama. Menurutnya, peringatan kemerdekaan setiap tahun menjadi momen bagi masyarakat untuk kembali merekatkan persaudaraan.

"Kita diberi amanat oleh pendiri untuk menjaga kemerdekaan Indonesia. Karena kemerdekaan diperoleh dengan pengorbanan nyawa. Rakyat Indonesia tidak menginginkan kegaduhan dan permusuhan," katanya.

KH. Ahmad Muwafiq atau Gus Muwafiq didaulat untuk memimpin dzikir dan shalawat yang diiringi para hadirin dengan sangat khidmat.

Sementara Prof. Syafiq Mughni, utusan khusus Presiden untuk dialog dan kerjasama antaragama dan peradaban sekaligus Ketua PP Muhammadiyah didaulat untuk membacakan doa kebangsaan didampingi 4 pemuka lintas agama.

Turut hadir dalam acara ini Gubernur NTB sekaligus Ketua Dewan Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Wathan (PBNW) Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi, Rais 'Aam Idarah Aliyah Jamiyah Ahlit Thariqah Al-Mu' tabarah An-Nahdliyah (JATMAN) Habib Luthfi bin Yahya, Sekretaris PP Muhammadiyah Dr. Abdul Mu’ti, Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Jombang Jawa Timur, KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah), Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Jimly Asshiddiqie, Ketua Umum Lajnah Tanfidziyah Syarikat Islam (SI ) Indonesia Hamdan Zoelva dan Pengasuh Pondok Pesantren Tahfidz Daarul Quran Ketapang Ustaz Yusuf Mansur.