Hadapi New Normal, Pemerintah Diminta Genjot Digitalisasi UMKM

MONITORDAY.COM - Pengamat ekonomi dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudistira juga mendorong pemerintah untuk menggenjot digitalisasi UMKM karena sektor bisnis berbasis digital diuntungkan dari pola hidup baru atau new normal yang beradaptasi dengan pandemi COVID-19.
"Tantangannya baru 13 persen UMKM memanfaatkan internet, sehingga ada 87 persen UMKM kesulitan beradaptasi di era new normal. Ini yang butuh bantuan pemerintah," kata Bhima Yudistira di Jakarta, Rabu.
Caranya, lanjut dia, dengan memberikan subsidi kepada pelaku usaha mikro kecil itu khususnya dalam menerapkan protokol kesehatan seperti penyediaan alat pelindung diri hingga kebutuhan untuk sanitasi dan kebersihan.
Sosialisasi kepada pelaku UMKM perlu gencar dilakukan untuk mengarahkan mereka dengan teknologi digital termasuk memastikan kualitas internet dan pasokan listrik memadai hingga pelosok, yang menjangkau UMKM.
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki menyatakan bakal mempercepat transformasi UMKM untuk memasuki perdagangan dalam jaringan (daring) dalam menghadapi pandemi COVID-19.
“Dengan pandemi COVID transformasi UMKM ke online harus segera dipercepat dalam fase pemulihan,” katanya dalam dikusi daring terkait peran dan tantangan perbankan mendukung UMKM saat pandemi COVID-19 di Jakarta, Selasa (19/5).
Menkop menjelaskan pemerintah sudah menyiapkan langkah untuk transformasi digital bagi UMKM di antaranya melalui sistem pembayaran digital atau QRIS.
Kemudian, pergeseran dari luar jaringan (luring/offline) menjadi daring itu dalam bentuk pembiayaan baik melalui perbankan dan perusahaan pembiayaan berbasis teknologi atau fintech.