Hadapi Era Revolusi Industri 4.0, Indonesia - Jerman Perkuat Kerjasama Bidang Industri dan Teknologi

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima kunjungan Menteri Ekonomi dan Energi Republik Federal Jerman Peter Altmaier serta delegasi di Istana Merdeka, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta. Dalam pertemuan itu, berbagai hal dibahas mulai dari Revolusi Industri 4.0 hingga e-commerce.

Hadapi Era Revolusi Industri 4.0, Indonesia - Jerman Perkuat Kerjasama Bidang Industri dan Teknologi
Presiden Indonesia Jokowi dan Menteri Ekonomi dan Energi Jerman Peter Altmaier / Net

MONITORDAY.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima kunjungan Menteri Ekonomi dan Energi Republik Federal Jerman Peter Altmaier serta delegasi di Istana Merdeka, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta. Dalam pertemuan itu, berbagai hal dibahas mulai dari Revolusi Industri 4.0 hingga e-commerce.

Kepala BKPM Thomas Lembong usai mendampingi Jokowi mengatakan, Jerman merupakan negara yang kuat di bidang industri otomotifnya. Selain itu, Jerman juga kuat di bidang teknik mesin.

"Tadi sempat bicara banyak mengenai Revolusi Industri 4.0, Menteri Altmaier mengakui Jerman sangat kuat di industri internet atau B2B, dari korporat ke korporat, tapi masih lemah di B2C, business to consumer," kata Lembong di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (1/11).

Sementara Indonesia kuat dan memiliki banyak perusahaan yang bergerak di bidang B2C seperti Tokopedia, Traveloka, Bukalapak.

Ke depan, Jerman tertarik untuk mempelajari bagaimana membuat platform B2C. B2C sangat membantu bisnis-bisnis atau usaha-usaha yang ada di Jerman agar lebih menjangkau konsumen dengan menarik. Jerman juga akan mempelajari mengenai marketplace yang sudah berkembang di Indonesia.

"Kebetulan saya waktu masih anak kecil gedenya di Jerman. Saya masih bahasa Jerman sama ibu saya, kakak saya di rumah. Jadi saya kebetulan kenal sekali budaya Jerman, budaya mereka sangat serius, sangat tepat waktu, sangat lurus dan disiplin. Tapi mungkin kurang asyik, kurang seru, kurang luwes. Jadi pantas saja kita kuat dengan konsumen dan bisa bikin asyik, bisa bikin seru, kita punya humor. Mereka sangat serius, jadi menata industri, menata produksi, ngurus mesin itu sangat jago. Nah ini kita bisa saling melengkapi," tutur Lembong.