Tingkatkan Kesejahteraan Desa, Kemendes Dorong Pelaksanaan Gagasan Kiai Ma'ruf Soal 'Dewi' 'Dedi'
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) menilai, gagasan Calon Wakil Presiden nomor urut 01, KH. Ma'ruf Amin, terkait Desa Wisata (Dewi) dan Desa Digital (Dedi) merupakan hal yang relevan untuk diterapkan saat ini.

MONITORDAY.COM - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) menilai, gagasan Calon Wakil Presiden nomor urut 01, KH. Ma'ruf Amin, terkait Desa Wisata (Dewi) dan Desa Digital (Dedi) merupakan hal yang relevan untuk diterapkan saat ini.
Gagasan tersebut dinilai penting dalam rangka pengembangan Desa Wisata dengan melakukan promosi online sebagai salah satu cara meningkatkan minat wisatawan untuk berkunjung ke Desa-desa.
“Tidak hanya wisata bahari dan alam saja, namun juga wisata budaya, religi dan edukasi dll. Desa ke depan akan berkembang dan maju,” ujar Direktur Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) M Fachri, dalam keterangan tertulis, Senin (29/4).
Fachri mengatakan, Kemendes saat ini memiliki data potensi desa di seluruh Indonesia. Dari data tersebut, tentunya dapat dilakukan pemetaan desa yang memiliki prospek untuk dikembangkan menjadi desa pariwisata, dan desa digital.
Menurut Fachri, sudah banyak contoh desa yang telah memanfaatkan Dana Desa untuk pengembangan desa wisata dengan basis pemaanfaatan teknologi informasi sebagai media promosi.
“Sudah banyak desa sukses menjadi destinasi wisata, seperti Desa Ponggok, Klaten, Jawa Tengah, Desa Pujon, Jawa Timur, Desa Kutuh di Bali, dan Desa Panggungharjo, Di Daerah Istimewa Yogyakarta, dll. PAD-nya mencapai miliaran rupiah dan dikelola oleh BUMDes,” terangnya.
Fachri berharap melalui Program Inovasi Desa (PID) dapat mendorong suksesnya program "Dewi" dan "Dedi" di desa-desa agar dapat mempercepat tercapainya kemajuan, kemandirian dan kemakmuran warga desa.
Adapun Strategi yang ditawarkan, melalui sosialisasi ke desa-desa dan forum media pembelajaran berupa dokumen-dokumen pembelajaran, baik narasi maupu video secara massif agar terjadi proses replikasi antardesa.
“Pendamping desa harus siap menfasilitasi dan mengawal gerakan inovasi desa dengan program "Dewi" (Desa Wisata) dan "Dedi" (Desa Digital) secara lebih masif lagi,” tutur Fachri.