Generasi Milenial Diharap Jadi Agen Perdamaian
Kalangan milenial sebagai generasi yang melek teknologi harus didukung penuh untuk menjadi agen perdamaian sesuai dengan kapasitas dan karakteristik mereka. Demi proyeksi ini, milenial harus dibekali oleh wawasan kebangsaan dan toleransi yang cukup.

MONITORDAY.COM - Kalangan milenial sebagai generasi yang melek teknologi harus didukung penuh untuk menjadi agen perdamaian sesuai dengan kapasitas dan karakteristik mereka. Demi proyeksi ini, milenial harus dibekali oleh wawasan kebangsaan dan toleransi yang cukup.
Demikian dikatakan oleh Guru besar Sosiologi Politik dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (UI) Iwan Gardono Sujatmiko. Ia berpendapat bekal yang cukup merupakan faktor penting guna menghindari Milenial supaya tidak terjebak dalam hal negatif di media sosial.
"Mayoritas mereka adalah pengguna siber, dan di siber itu semua konten pasti akan masuk. Kalau mereka tidak dibekali pemahaman yang cukup seperti toleransi, wawasan kebangsaan dan hal-hal yang berhubungan dengan budaya kita, tentu nasionalismenya akan tergerus oleh hal-hal yang negatif," tutur Iwan, dalam keterangan tertulis, Sabtu (27/4).
Menurut Iwan, pelibatan milenial sebagai duta damai dunia maya oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) yang kini mulai melibatkan milenial dari negara ASEAN, perlu didukung dan dicontoh terutama oleh kementerian dan lembaga di lingkup pemerintah, serta kalangan swasta.
Ia menambahkan, Jika nantinya semua pihak bisa menggandeng generasi muda, maka lama-lama penggerak perdamaian di dunia maya itu akan menjadi banyak dan akhirnya bisa mengampanyekan hal tersebut melalui dunia maya secara masif.
Iwan pun meyakini generasi milenial akan mau dan mampu untuk menjadi agen perdamaian seperti yang diharapkan. Tinggal bagaimana kesungguhan semua pihak untuk mendukung penuh gagasan tersebut.
Ia Optimis, Jika hal tersebut terjadi, Indonesia akan menjadi pelopor penggerak milenial sebagai agen perdamaian.